Kepala BPPMD Provinsi Banten Sigit Suwitarto mengatakan, saat ini keterwakilan perempuan di lembaga legislatif di Provinsi Banten belummencapai 30 persen. Hal tersebut masih minimnya keterpilihan perempuan untuk menduduki kursi legislatif. Minimnya keterwakilan perempuan di legeslatif, tentu saja berkorelasi terhadap kemampuan legislatif dalam menerjemahkan kebijakan pembangunan yang belum responsif gender. Bahkan banyak kebijakan yang kurang menguntungkan perempuan dalam kehidupan sosial ekonomi sehari-hari.

"Dengan alasan tersebut, kami menggelar pembekalan bakal caleg perempuan Provinsi Banten pada Selasa, (18/2)," ujarnya, Senin (17/2).
Dijelaskan Sigit, pembekalan ini diikuti sebanyak 312 caleg perempuan yang berasal dari 12 partai di Provinsi Banten. Dalam pembekalan ini akan diberikan materi tentang strategi dalam meraup suara dan simpati masyarakat.
"Kan sebenarnya mereka sama-sama melakuan kampanye. Namun seringkali memang perempuan kurang financial. Nah dengan keterbatasan inilah, kita ingin memberikan motivasi dan menyuguhkan strategi agar mereka menang," ujarnya.

Selain memberikan strategi tentang pemenangan, ia menambahkan, BPPMD juga akan memberikan pemahaman tentang sikap mental sebagai anggota legeslatif dari narasumber ternama. Hal tersebut dilakukan agar ketika mereka terpilih mampu merespon kebutuhan perempuan dan menumpahkannya ke dalam sebuah kebijakan.
"Pada akhirnya kita berharap mereka bisa membawa misi kepentingan perempuan," katanya.
Sementara Kepala Bidang Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Kualitas Hidup Perempuan BPPMD Banten Evi Sofia berharap seluruh anggota partai yang mencalonkan perempuan agar bisa hadir mengingat pentingnya acara tersebut.
"Saya berharap surat itu sampai dan para calon bisa ikut. Jika tidak melalui forum ini, saya menyampaikan undangan kepada para caleg perempuan," katanya.(gan)