Koordinator aksi buruh Susilo mengatakan, setelah buruh melakukan survey kebutuhan hidup layak (KHL) di Kabupaten Tangerang, sesuai dengan kebutuhan hidup lajang cukup tinggi yakni sebesar Rp. 3,7 Juta perbulan. 

"Kami mendesak kepada dewan pengupahan yang terdiri dari buruh, pengusaha dan Disnaker untuk menetapkan KHL menjadi upah 2014," ujar Susilo, usai menggelar orasi depan Kantor Disnaker, Puspemkab Tangerang. 

Selain menuntut upah minimum sebesar Rp 3,7 juta, para buruh juga meminta penghapusan outsorching dan union busting yang saat ini masih banyak dilakukan pengusaha. 

"Kami juga mendesak pemerintah untuk menghapuskan outsourching dan union busting," tukasnya. 

Ditemui terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang, Banteng Indarto mengatakan, Pemkab Tangerang akan memfasilitasi semua tuntutan buruh.  
    
"Kami akan tampung tuntutan para buruh ini, soal upah masih dibahas di dewan pengupahan kabupaten, sementara soal outsorshing dan union busting kami akan melakukan pengawasan yang ketat," tukasnya. (Vj)