Sejumlah akademisi memprediksi menguncinya pasangan WH-Andhika itu akan menjawab peta Pilgub Banten bisa terjadi dua pasangan calon dari jalur partai politik.

Bahkan mereka menilai WH-Andhika itu hanya bisa ditandingi imbang oleh dua sosok , Rano Karno-Dimyati Natakusumah.

Menanggapi munculnya foto-foto Rano-Dimyati di media sosial, seorang akademisi Universitas Mathla'ul Anwar Banten, Ali Nurdin menilai foto itu bisa melambangkan peta pilgub berpasangan siapa dengan siapa atau bisa saja itu hanya wacana. "Namanya juga dunia politik , setiap peta politik bersifat dinamis. Bahkan hasil survei popularitas dan elektabilitas seseorang berubah-rubah setiap bulan, bahkan terjadi dalam hitungan hari," kata Ali Nurdin.Selasa (9/8/2016).

Meski demikian, Ali menegaskan penilaiannya itu bukan berarti mengadang-gadang Rano-Dimyati. Tapi melihat peta politik yang terjadi sekarang bahwa pasangan WH-Andhika itu bisa bertarung seru dengan Rano-Dimyati.

Soal nanti siapa diantara mereka yang akan memang selain ditentukan oleh faktor kedisukaan , popularitas, elektabilitas juga ditentukan oleh kekuatan logistic.

Sementara itu akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa , Ipan Hilmawan menilai saat ini baru pasangan WH-Andhika yang sudah terkunci dengan perahu Golkar dan Demokrat. Sementara itu, bakal calon gubernur Rano Karno sebagai petahana hingga sekarang masih mencari pendamping yang memiliki popularitas, elektabilitas serta kekutan jaringan, termasuk memiliki kemampuan birokrasi.

"Ya, popularitas Rano sedang bagus, dan dia butuh pendamping yang bisa mendongkrak suara di banten selatan. Saya nilai peta politik itu sangat dinamis. Seandainya muncul duet Rano- Dimyati ini bisa menjadi petarung handal untuk pasangan WH-Andhika," katanya.

Sosok Rano sebagai incumbent tentu memiliki kekuatan bagus,apalagi duet dengan Dimyati ini akan menjadi peta Pilgub semakin seru. "Ya, WH-Andhika versus Rano-Dimyati menjadi dua pasangan yang akan bersaing bagus dalam Pilgub Banten," ujarnya.