Dengan macam-macam smartphone yang ada di pasar, menahan godaan untuk berganti ponsel semakin sulit bagi konsumen. Survey tersebut juga menunjukkan bahwa 59% dari pengguna smartphone akan berganti brand ketika memilih sebuah ponsel baru.

Tentu saja hal ini tidak berpengaruh kepada Apple. Apple adalah iOS dan iOS adalah Apple. Jika konsumen Apple yang terbiasa dengan ekosistem iOS ingin berganti OS lain seperti Android atau Windows Phone, berarti mereka harus mengunduh/membeli lagi aplikasi, meng-copy data dari berbagai konten dan mempelajari ekosistem OS barunya. Jarang orang yang mau mengalami hal tersebut.

Bagi para 'pemain' di klub Android, tentu saja hal ini adalah sesuatu yang cukup menantang. Para pembuat ponsel yang mengadopsi Android harus bersaing satu sama lain untuk membuat konsumernya tetap setia kepada brand produknya dan tidak beralih ke brand lain. Dominic Sunnebo, direktur Kantar, mengatakan bahwa ada tiga kunci penting yang harus dipertimbangkan oleh brand yang mengusung OS Android.

Pertama, tahun kedua setelah pengguna memiliki sebuah ponsel adalah tahun yang paling krusial. Para perusahaan disarankan agar tidak terlalu terfokus pada tahap awal kepemilikan saja namun juga harus memikirkan pengalaman pengguna yang terus-menerus melaju.

Kedua, para pemilik brand harus mencari tahu cara untuk menjalin sebuah koneksi emosional dengan konsumennya. Dan ketiga, semakin banyak konsumen yang membeli produk di bawah brand mereka, semakin kecil kemungkinan bagi mereka untuk berpindah ke brand lain. Itulah mengapa popularitas iPad sangat mengancam brand yang mengusung Android.

Sumber: GadgetMagz