Peran Buruh Hadapi Pemilu 2014
detakdepok.com- MARGONDA, Mahasiswa jurusan politik perburuan dan hubungan industrial FISIP UI mengadakan seminar bertajuk 'Peran Buruh Pada Pemilu 2014' di Auditorium Gedung M Fisip UI, Selasa (25/3). Seminar ini bertujuan membangun kesadaran politik menuju pembangunan partai rakyat pada pemilu 2014.
Kaum buruh dan pekerja masih belum diperlakukan dengan baik. Bahkan, mereka belum menjadi manusia seutuhnya. Padahal kaum buruh mempunyai kekuatan sangat luar biasa. Namun belum pernah digunakan untuk kepentingan kaumnya dan kaum yang senasib seperti kaum tani, kaum nelayan, dan pekerja lainnya.
Mantan Kepala Serikat Pekerja Indonesia Drs H Sjukur Sarto MS menilai, kaum buruh harus merebut haknya sebagai warga negara, seperti memiliki kartu pemilih, tercatat atau terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT). Karena tidak jarang saat pemilu atau pilkada, kaum buruh tidak memiliki hak suara. Selain hak politik juga berkaitan dengan hak administrasi dan kependudukan.
"Kaum buruh harus aktif terlibat di dalam proses Pemilu 2014. Misalnya, mengecek hak pilihnya dan datang ke TPS agar suaranya tidak dimanipulasi atau dicoblos pihal lain. Jika memungkinkan, kaum buruh bisa menjadi panitia pemungutan suara," kata Sjukur.
Menurutnya, gerakan kaum buruh harus berkerja di tingkat pabrik berhubungan dengan pengusaha untuk melakukan negoisasi demi menegakkan visi-misi sebagaimana diungkapkan Presiden KSPI Said Iqbal.
"Keadilan, kemanusiaan, dan kemauan," tandas Sjukur menyitir ungkapan Said Iqbal.
Pembicara diseminar ini sangat kompeten di bidangnya seperti Cosmas Batubara (dosen Fisip UI), Said Iqbal ( Presiden KSPI), Syukur Sarto ( Ka Serikat Pekerja Indonesia), dan Anwar Ma ruf (Ka Partai Rakyat Pekerja). Semua pembicara menyimpulkan sebuah pertanyaan, apakah gerakan buruh akan mendukung capres atau partai politik tertentu? (Son)