Puasa Bukan Jadi Alasan PNS Kendor Pelayanan Pada Masyarakat
detaktangsel.com CIPUTAT – Bulan Suci Ramadhan adalah bulannya milik umat Islam yang mesti mengamalkan ibadah puasa dan melakukan amal-amal kebaikan. Dibulan suci inilah, umat Islam melatih diri secara rohani dan jasmani untuk meningkatkan kualitas hidup sehingga mendapat ridho Illahi.
Seperti halnya, Lurah Serua Tomy Patria Edwardy yang menjadikan moment puasa sebagai meningkatkan kualitas jajaran bawahannya dalam memberikan pelayanan masyarakat. Baginya, puasa adalah cara merubah pola hidup seseorang untuk menjadikan diri sendiri mampu meningkatkan kualitas hidup.
"Coba bayangkan dihari non puasa, jam 12 siang kita sudah gemetaran karena lapar sementara saat puasa aktifitas seolah olah biasa saja. Nah, inilah yang menjadi menarik kita berniat puasa lalu diterjemahkan pada pekerjaan sehari-hari tapi seolah olah fisik mengikuti rytme niat tanpa beban," kata Tomy saat ditemui di Kantor Kelurahan Serua, Kamis(02/07/2015).
Diungkapkan juga olehnya, ibadah puasa bukanlah menjadi alasan untuk mengurangi kualitas keseharian dalam melakukan aktifitas, namun seharusnya menjadi pelatihan diri untuk meningkatkan kualitas hidup dimasa yang akan datang. Hal inilah yang diterapkan kepada jajaran bawahannya tetap ekstra memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Puasa bukan menjadi alasan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk kurangnya pelayanan yang diberikan untuk masyarakat. Saya selalu bilang dengan staff saya dalam Ramadhan untuk dijadikan latihan meningkatkan kualitas diri. Dan kalau kita sadar puasa itu banyak bonus, yaitu bonus kesempatan kita diberikan secara ibadah untuk modal kita diakhirat sana. Dan ada juga bonus secara duniawinya yaitu THR (Tunjangan Hari Raya), ada juga pujian masyarakat bila kita bekerja dengan baik dan reward dari pimpinan." ujarnya.
Moment Ramadhan ini juga dijadikan kesempatan oleh Tomy sebagai ajang temu muka dan silahturahmi kepada masyarakat Kelurahan Serua dengan melakukan Tarawih keliling setiap hari. Hal ini dilakukan selain sebagai ajang silaturahmi tapi juga sebagai mendekati diri dengan mendengar keluhan masyarakat.