Di Lantik, BPPKB Cipayung Siap Bersinergi Dengan Pemerintah
detaktangsel.com CIPUTAT - Sebagai ormas tradisional yang terus berkembang, sudah semestinya para anggota menjunjung tinggi adat istiadat dan etika ketimuran. Apalagi, ormas tradisional tak lepas dari unsur religius, sudah pasti sipat akhlaqul kharimah harus selalu diterapkan dimanapun anggotanya berada.
Demikian diungkapkan ketua organisasi kemasyarakatan Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB) cabang Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Hamim Gozali usai melantik ketua dan pengurus BPPKB Ranting Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat, Tangsel, Sabtu (21/3) malam di Balai Warga RT 05/02 Kelurahan setempat.
"Itu yang kami tekankan kepada semua ormas BPPKB Banten dimanpun mereka berada, terutama mereka yang ada di Tangsel," kata Hamim.
Dikatakan Hamim, walaupun ormas BPPKB sipatnya tradisional, namun dalam kesehariannya para anggota dituntut memiliki visi universal. Sehingga menurutnya, para anggota bebas mengekspresikan semua potensi yang dimilikinya.
"Karena manusia itu sipatnya kan selalu ingin tahu, jadi semua anggota BPPKB Banten harus berpikir universal. Namun tetap menjunjung adat ketimuran salahsatunya utamakan ibadah," ungkapnya.
Pria yang fasih membaca Al-qur'an ini juga menekankan agar semua anggota BPPKB lebih mengutamakan kebersamaan didalam setiap memecahkan masalah. Sebab, kata Hamim, dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bukan tidak mungkin sering kali terjadi perselisihan yang berujung renggangnya persatuan dan kesatuan.
"Biasanya kita menyelesaikan masalah selalu dengan kebersaman dan kekeluargaan. Dan itu yang kita tekankan kepada masing-masing anggota di tingkat ranting maupun ditingkat cabang yang ada di Tangsel," tandasnya.
Ditempat yang sama, ketua BPPKB ranting Kelurahan Cipayung, Sainan mengatakan bahwa saat ini pihaknya bakal menguatkan kepengurusan internal terlebih dahulu.
"Progam kedepan sudah ada, salahsatunya kita akan tetap bersinergi dengan pemeintah. Namun untuk saat ini kita akan melakukan pembinaan di internal BPPKB dulu," terang Sainan.