Awas... Gerakan Radikalisme Incar Anak Muda Untuk Di Jadikan Pelaku Teror
detaktangsel.com CIPUTAT--Terjadinya konflik diberbagai negara, khususnya negara Islam seperti Afghanistan, Suriah dan Iraq sangat berpengaruh terhadap Indonesia yang merupakan mayoritas berpenduduk muslim. Paham radikal mengincar anak muda untuk direkrut kemudian didoktrin pemahaman yang salah tentang agama dan menjadi pelaku teror yang meresahkan masyarakat.
Demikian dijelaskan Pengamat Intelijen Wawan H Purwanto di Masjid Jami Ar-riyadh, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) saat berlangsungnya diskusi publik bertajuk Mengenal dan Menghindari Bahaya Radikalisme.
"Para kelompok teror kemudian merekrut anak muda. Kenapa anak muda yang direkrut, alasannya adalah anak muda ini militansinya sangat kuat sehingga sangat mudah direkrut," papar Wawan.
Menurut Wawan, saat ini ratusan anak muda asal Indonesia sudah berangkat ke Suriah untuk ikut bersama ISIS.
"Untuk itu kepada anak muda agar waspada dan jangan tertipu dengan rayuan dari kelompok teror yang menyesatkan ini," kata Wawan Purwanto.
Sementara itu, Kapolres Tangsel AKBP Ayi Supardan yang hadir dalam diskusi tersebut menambahkan bahwasanya isu radikalisme dan terorisme merupakan hal yang tidak pernah habisnya.
"Terorisme akan muncul dikala stabilitas nasional suatu negara itu sedang goyah dan aksi terorisme ini diawali dari sikap intoleran kemudian meningkat menjadi faham yang radikal," ucap Ayi Supardan.
Untuk itu, Ayi juga mengajak masyarakat di Tangsel untuk membantu polisi dalam menjaga kondusifitas.
"Tangsel merupakan daerah penyangga ibukota sehingga banyak warga luar Tangsel yang terlibat terorisme kemudian masuk kesini. Kebanyakan yang terlibat aksi terorisme bukan warga Tangsel," terang Ayi.
Sementara itu mantan Aktivis Jamaah Islamiyah (JI) Abdurrahman Ayub mengingatkan kepada masyarakat agar tidak melihat pelaku teror dari penampilannya saja.
"Saat ini pelaku teror tidak menggunakan celana cingkrang dan berjenggot. Coba kita liat pelaku bom Thamrin yang menggunakan celana jeans dan tidak berjenggot. Jadi jangan masyarakat menuduh yang berjenggot dan celana cingkrang itu terlibat terorisme," kata staff ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT ini.
Abdurrahman juga mengingatkan bahwa anak muda masih menjadi sasaran empuk untuk direkrut kelompok terorisme, biasanya anak muda yang direkrut adalah yang kurang pendidikan agamanya, sehingga mudah didoktrin.
"Doktrin awalnya adalah jangan mau mengikuti Undang-undang Dasar 1945 dan Pancasila karena itu toghut. Setelah itu, akan didoktrin untuk mau melakukan bom bunuh diri dengan janji akan masuk surga dan dijemput oleh bidadari. Doktrin-doktrin ini akan merusak pikiran dan hati sehingga mau melakukan perbuatan keji seperti bom bunuh diri," jelas Abdurrahman.
Dia menambahkan untuk menangkalnya adalah umat Muslim harus kembali kepada Al-Quran dan Hadist.
"Tidak ada perintah untuk melakukan tindakan teror didalam Al-Quran yang ada adalah bagaimana menjadikan Islam sebagai Agama Rahmatan Lil 'Alamin," pungkasnya.