Kampung Bhineka Di Cireundeu, Upaya Bangun Toleransi Umat Beragama Di Tangsel
detaktangsel.com CIPUTAT TIMUR--Warga RW 08 di Kelurahan Cireundeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), patut di acungi dua jempol. Pasalnya, ditengah gencarnya ancaman disintegrasi bangsa saat ini, warga dengan jumlah mencapai 422 kepala keluarga dan dihuni sekitar 1.600 orang ini, mulai serius membangun kerukunan antar umat beragama.
Uniknya, warga di wilayah tersebut dalam membangun kerukunan umat, dilakukan secara bersama-bersama. Sebab, wilayah dengan empat RT tersebut, sejak puluhan tahun silam tak hanya dihuni oleh umat muslim saja. Akan tetapi, terdapat umat non muslim dan etnis lainnya seperti umat Kristiani dan etnis Tionghoa serta umat-umat lainnya yang ada di Indonesia.
Maka tak heran, warga pun sepakat menamakan wilayahnya itu dengan sebutan 'Kampung Bhineka' yang diambil dari semboyan negara Indonesia, Bhineka Tunggal Ika.
Dijelaskan oleh Ketua RW 08, Wakidi, inisiatif pembentukan 'Kampung Bhineka' di Kelurahan Cireundeu, mulai mencuat sejak beberapa tahun lalu. Namun baru terwujud sekitar awal April 2018 lalu. Dimana pada saat itu, pihak kelurahan setempat tertarik untuk mengikut sertakan wilayah RW 08 dalam sebuah lomba Kelurahan Sehat Tingkat Kota Tangsel.
"Kampung Bhineka ini, sebetulnya dibentuk sejak puluhan tahun lalu. Tapi baru terwujud April lalu," katanya kepada wartawan, Rabu (30/5/2018).
Disebut 'Kampung Bhineka', Wakidi menjelaskan, dalam berbagai kegiatan semua etnis yang merupakan bagian dari warga 08 itu terus terlibat aktif melakukan kegiatan sosial. Mulai dari membentuk bank sampah, bhakti sosial hingga bercocok tanam di lahan tidur.
"Warga disini juga awalnya suka bercocok tanam. Mulai dari memanfaatkan lahan tidur, belajar urban farming dan melakukan pembuatan tanaman secara hidroponik. Semuanya terlibat, mulai dari muslim dan non muslim ikut terlibat," ungkapnya.
Soal toleransi, Wakidi mengatakan bahwa warga RW 08 sangat menjunjung tinggi toleransi umat beragama. Hal ini, lantaran setiap ada kegiatan warga, antara tokoh agama mulai dari ulama, pendeta selalu bertemu untuk membahas program dan kegiatan RW.
"Sebetulnya umat muslim di Indonesia terutama di wilayah ini, tidak ada masalah dengan umat-umat lainnya. Jadi dari sini kita ingin menunjukkan bahwa kita sangat toleransi dengan semua umat. Karena semua itu diawali dengan kebersamaan," imbuhnya.
Sementara itu, Lurah Cireundeu Win Fadlianta mengaku sangat mengapresiasi keberagaman dan kebersamaan yang ditunjukan oleh warga yang ada di RW 08 tersebut. Karena, hal itu akan menjadi contoh bagai mana keberagaman umat beragama dapat terbina tak hanya di wilayah Kota Tangsel akan tetapi diwilayah-wilayah lainnya yang ada di Provinsi Banten umumnya di Indonesia.
"Intinya kami sebagai pihak kelurahan, sangat mendukung apa yang dilakukan warga di RW tersebut. Apalagi mereka membangun kerukunan umat di mulai dari pertanian hingga kegiatan sosial lainnya. Ini harus di jaga, agar tetap selalu kondusif," tandasnya.