Pertama Kali di Dunia, Dubai Bangun Masjid Print 3D
detaktangsel.com INTERNASIONAL -- Perkembangan teknologi, khususnya di dunia 3D, semakin pesat. Dubai, setelah melihat beberapa negara berhasil membangun berbagai hal menggunakan teknologi cetak 3D, kini turut berinovasi dengan membangun Masjid pertama di dunia menggunakan 3D printing.
Masjid yang akan dibangun menggunakan teknologi cetak 3D ini memiliki kapasitas untuk menampung 600 jamaah dan luas mencapai 2.000 meter persegi dengan 2 lantai.
Ali Mohammad Alhalyan, Kepala Teknik Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal Pemerintah Dubai (IACAD), menyatakan bahwa mencetak Masjid ini merupakan terobosan inovatif yang berpotensi menghemat waktu dan sumber daya dibandingkan dengan metode pembangunan tradisional.
Dalam proses pembangunan Masjid, mereka akan menggunakan mesin cetak 3D besar untuk menciptakan struktur berlapis-lapis dari campuran beton. Namun, ada kemungkinan mereka juga dapat mencetak menggunakan bahan lain, seperti tanah liat.
Rencananya, proyek konstruksi akan dimulai pada akhir tahun 2023 dan diharapkan selesai pada kuartal pertama tahun 2025.
Penggunaan teknologi 3D printing dalam desain konstruksi dianggap dapat menghemat waktu karena proses digitalisasi. Selain itu, metode 3D printing dapat menjadi solusi untuk mengurangi biaya dan mengatasi permasalahan kurangnya tenaga kerja dalam industri konstruksi. Oleh karena itu, teknologi ini dipercaya menjadi langkah maju dalam desain arsitektur cetak 3D.
Namun, mewujudkan proyek cetak 3D dalam skala besar adalah tugas yang cukup berat dengan tantangan yang belum sepenuhnya dipahami. Meskipun cetakan 3D dipercaya akan berhasil, tetapi gambar yang dirender harus memenuhi standar agar dapat diimplementasikan secara praktis.
Sebagai catatan, Dubai telah ditetapkan sebagai ibu kota percetakan 3D dunia. Pada tahun 2018, Dubai meluncurkan strategi percetakan 3D dengan target untuk mencapai 25% dari penggunaan teknologi cetak 3D dalam berbagai sektor. (aip)