Tiba-tiba Amerika Serikat Bom Irak, Timur Tengah Makin Membara
detaktangsel.com WOOW -- Pada Rabu (24/1/2024), Militer Amerika Serikat (AS) tiba-tiba melancarkan serangan di Irak, menyebabkan setidaknya dua orang tewas. Serangan udara dilakukan sekitar 60 kilometer selatan Bagdad, dekat perbatasan dengan Suriah. Menurut laporan AFP, target serangan adalah markas besar, penyimpanan, dan lokasi pelatihan milisi Ketaeb Hizbullah yang terlibat dalam produksi roket, rudal, dan drone.
Komando Pusat AS (CENTCOM) mengkonfirmasi bahwa serangan ini merupakan respons terhadap serangkaian serangan rudal balistik dan roket yang dilakukan oleh kelompok pro-Iran, termasuk Ketaeb Hizbullah, terhadap pasukan AS di Irak. Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan tindakan yang diperlukan dan proporsional.
"Serangan presisi ini merupakan respons langsung terhadap serangkaian serangan yang meningkat terhadap AS dan personel koalisi di Irak dan Suriah oleh milisi yang disponsori Iran," kata Menteri Pertahanan Austin dalam keterangan resmi.
Pentagon melaporkan bahwa pasukan AS dan sekutu di Irak dan Suriah telah menjadi target lebih dari 150 serangan sejak pertengahan Oktober. Serangan balasan oleh AS telah terjadi sebagai respons terhadap serangan tersebut, termasuk serangan yang menewaskan seorang komandan pro-Iran di Bagdad pada awal tahun ini.
Menteri Pertahanan Austin menegaskan bahwa tindakan AS ini tidak bertujuan untuk meningkatkan konflik di Timur Tengah. Sebaliknya, serangan tersebut diarahkan untuk melindungi masyarakat dan fasilitas AS di Irak. Pemerintah Irak, bagaimanapun, merespons dengan kemarahan, dengan Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani menyerukan agar koalisi pimpinan AS meninggalkan negara tersebut.
AS memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak dan 900 tentara di Suriah, sebagai bagian dari upaya mencegah kebangkitan ISIS, yang sebelumnya menguasai wilayah signifikan di kedua negara tersebut. Situasi di Timur Tengah kembali tegang dengan perkembangan ini, dan respons selanjutnya dari kedua belah pihak masih menjadi sorotan.