Zaenal Arifin : Pegawai Kemenag Tangsel Bukan Anak Tiri Pemkot
detaktangsel.com SERPONG-Visi - Misi Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sebagai Kota mandiri masa depan yang Cerdas, Modern, dan Religius sebagaimana dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) menjadi accuan seluruh stakeholder.
Dalam perjalanan pemerintahan Kota Tangsel, penataan dan pembangun Kota pun mencoba menyentuh semua aspek kehidupan dan kebutuhan masyarakat. Karenanya, pembangun fisik (infrastruktur) dan pembangun non fisik (sumber daya manusia) secara bertahap terus dilakukan oleh pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya.
Kementerian Agama Kota Tangsel sebagai instansi vertikal, merupakan salahsatu lembaga yang memiliki peran penting dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) seutuhnya, dipandang sebagai mitra pemerintah daerah yang memiliki tugas berat namun minim anggaran bagi satuan kerja pelaksananya.
Bidang pendidikan di lingkup Kementerian Agama misalnya, keterbatasan anggaran tersebut sempat muncul kepermukaan dan menjadi issue tentang rendahnya perhatian pemerintah daerah terhadap satuan kerja di Kementerian Agama Kota Tangsel.
Kini, kondisi itu nampaknya mulai berubah. Bahkan, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tangsel H. Zaenal Arifin dalam kesempatan khusus, di ruang kerjanya, Jumat (25/11/2016) menegaskan bahwa pegawai di lingkungan Kemenag bukan anak tiri Pemerintah Daerah.
"Kementerian Agama Kota Tangsel secara organisasi atau struktur, kita ini vertikal, bukan otonomi. Kita berada di lingkungan wilayah otonomi Kota Tangsel. Tapi terus terang, kita tidak merasa di anak tiri-kan. Salah, kalau ada pendapat seperti itu," tegas H. Zaenal Arifin.
Zaenal mencontohkan, bentuk perhatian dari pemerintah daerah/Pemkot Tangsel adalah penyediaan lahan bagi pembangunan Kantor Kemenag Kota Tangsel, dibantu kendaraannya, pembuatan turap tanah dan pelebaran jalan di sekitar kantor, serta adanya bantuan dalam bentuk tunjungan daeah (Tunda) bagi pegawai di lingkungan Kemenag, khususnya bagi guru PAUD dan Diniyah.
"Dan, hubungan kita, koordinasi kita juga sangat harmonis, khususnya dalam hal pembangunan di bidang keagamaan, baik itu menyangkut wakaf, soal ke-masjid-an, pembinaan/pendidikan agama dan keagamaan," imbuhnya.
H. Zaenal menambahkan, sinergitas Pemerintah daerah dangan Kementerian Agama dalam membangun Kota Tangsel yang Cerdas, Modern, dan Religius sudah sangat baik. "Meskipun pembangunan Tangsel ke arah yang cerdas dan modern, namun tidak meninggalkan Sisi-sisi keagamaan," pungkasnya.