Ratusan Warga Pondok Aren Begadang Semalam Suntuk, Ada Apa?
detaktangsel.com PONDOK AREN - Lapangan olahraga yang berada di Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (21/11) malam pekan kemarin disesaki ratusan warga. Kedatangan ratusan warga dari kawasan Jabodetabek ini, tak lain ingin menyaksikan pertunjukan wayang purwo atau wayang kulit yang digelar semalam suntuk oleh Forum Komunikasi Paguyuban Pencinta Seni Budaya (FKPSB) kelurahan setempat.
Ketua panitia pertunjukan, Edi Sukirman mengatakan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk yang diadakan FKPSB ini merupakan langkah awal untuk pembentukan Ikatan Keluarga Gunung Kidul (IKG).
"Di Jabodetabek, warga yang berasal dari Gunung Kidul jumlahnya 2,2000 orang. Sedangkan di Tangsel ini, warga yang berasal dari Gunung Kidul hampir 5000 lebih," kata Edi menjelaskan.
Pria yang kini berdomisili di perumahan Bintaro Sektor 3 ini menjelaskan, pertunjukan wayang kulit yang diadakan oleh FKPSB yang digagas oleh warga IKG tersebut, merupakan agenda rutin yang diadakan oleh FKPSB. Menurutnya, tidak semua pertunjukan yang di selenggarakan oleh FKPSB ini melulu hanya wayang kulit. Akan tetapi, semua kebudayaan daerah pun tak luput untuk dipertontonkan kepada publik.
"Dalam setiap pertunjukan kebudayaan, tempatnya selalu berpindah-pindah. Mulai dari Jakarta, Bekasi, Bogor dan malam ini giliran Tangsel. Dan ini khasanah kebudayaan daerah yang harus di pertahankan," beber Edi.
Edi menambahkan, dalam waktu dekat, pihaknya juga akan membentuk Ikatan Keluarga Gunung Kidul untuk wilayah Tangsel. Sebab diakui Edi, di Tangsel saat ini masih banyak pendatang yang berasal dari Gunung Kidul dan tersebar di tujuh kecamatan.
"Dalam waktu dekat kita bentuk korwil Tangsel. Masih banyak warga Gunung Kidul di Tangsel ini yang belum terdata," tandas Edi.
Sekretaris Kelurahan Pondok Betung, Rahmat menambahkan, pihaknya sangat menyambut baik adanya pagelaran budaya yang diadakan oleh warga IKG. Sebab menurutnya, Tangsel saat ini sudah menjadi kota heterogen yang berisi beragam etnis.
"Kita juga menginginkan tak hanya warga IKG saja yang menampilkan pertunjukan budaya, etnis lain juga silahkan. Karena ini akan menambah wawasan budaya masyarakat Tangsel," pungkas Rahmat.
Pantauan dilokasi, pertunjukan wayang yang mengangkat kisah Dewi Shinta Suci ini, dibawakan oleh dalang kondang asal Sleman, Jogjakarta. Acara tersebut juga dihadiri walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.