Kunjungi DPRD Tangsel, DPRD DKI Jakarta Tanyakan Laporan Dana Hibah
detaktangsel.com SERPONG-Rombongan DPRD DKI Jakarta melakukan kunjungan kerja (kunker) ke DPRD kota Tangsel. Dalam kunker yang dilakukan para legislator asal Ibu Kota yang dipimpin oleh Ketuanya, Prasetyo Edi tersebut, langsung diterima oleh Wakil Ketua DPRD Tangsel dari Fraksi PDIP, Tb Bayu Murdani, Bambang Triyadi, Drajat Sumarsono, Undang Kasi Ujar, M Toha dan Aldi S Zuhri.
Diketahui, Kunker yang dilakukan oleh anggota dewan ini memang sudah menjadi kegiatan rutnitas DPRD DKI memasuki tahapan semester ke Il dengan melakukan kunjungan ke daerah-daerah penyangga Ibu Kota Jakarta, termasuk Kota Tangsel.
Pada kesempatan itu, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi langsung menanyakan ke DPRD Kota Tangsel, sudah sajuh mana progres dana hibah yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada Kota Tangsel.
Sebab, ada beberapa program yang dijalankan di Kota Tangsel yang menggunakn dana hibah, salah satunya seperti pengerjaan terminal Pondok Cabe sebesar Rp74 miliar.
Prasetyo mengatakan pihaknya merasa berhak untuk mengetahui laporannya sudah sejauh mana prosesnya. Dan juga apakah ada hambatan dalam pengerjaannya.
"Tadi kami tanyakan ke DPRD Kota Tangsel, soal laporan mengenai pengerjaan proyek yang menggunakan dana hibah dari Pemprov DKI. Karena itukan harus ada laporannya dan kami di DPRD DKI ingin tahu apakah sudah terealisasikan dengan baik," katanya menjelaskan kepada wartawan, kemarin.
Dia juga mengatakan, laporan itu cukup penting untuk diketahui lantaran sebentar lagi akan memasuki tahapan perubahan. Dimana pada anggaran perubahan 2017 ini juga DPRD DKI akan menganggarkan hibah kepada daerah penyangga termasuk Kota Tangsel.
"Perubahan nanti kita akan anggarkan kembali hibah untuk pembangunan daerah penyangga ibu kota. Makanya kita ingin tahu laporan yang dianggaran murni agar bisa diketahui berapa yang dibutuhkan untuk hibah nanti," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel Tb Bayu Murdani mengatakan hal itu adalah hal yang wajar, karena DPRD DKI pihak yang mneyusun anggaran hiba tersebut tentunya ingin mengetahui prosesnya sudah sampai sejauh mana.
"Bagi kami itu hal yang wajar, karena inikan uang mereka jadi wajar kalau mereka mempertanyakannya. Dan nanti akan kami siapkan laporan yang mereka perlukan," beber Bayu.
Bayu juga mengatakan, dalam kunjungan tersebut bisa mendapatkan banyak masukan terkait proses hibah antara Ibu Kota dengan daerah penyangga. "Dengan beginikan kami menjadi tahu, bahwa ada catatan penitng yang bisa dilakukan untuk mendapatkan hiba dari Ibu Kota bagi daerah penyangga," tandasnya.