Dituding Pembohongan Publik, Ruhamaben Beberkan Pernah Menempuh Pendidikan di TU Delft Belanda
detaktangsel.com, TANGSEL - Calon Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Ruhamaben membeberkan bahwa dirinya benar-benar pernah menempuh pendidikan di luar negeri.
Hal itu disampaikan Ruhamaben dengan mengirim bukti bahwa dirinya pernah menempuh pendidikan di Technische Universiteit Delft Belanda. Bahkan, tim pemenangan Ruhama, pun melampirkan video sosialisasi program untuk Pilkada ketika Ruhamaben menggunakan bahasa Belanda, Senin (2/11/2020).
Klarifikasi itu disampaikan Ruhamaben dan tim lantaran menyusul adanya tudingan dari Jaringan Pemuda dan Mahasiswa Indonesia (JPMI), terkait kebohongan publik soal jenjang pendidikan.
Diberitakan sebelumnya, JPMI secara resmi melaporkan dua Calon Wakil Walikota Tangsel Rahayu Saraswati dan Ruhamaben, ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Tangsel. Dua kandidat itu dilaporkan JPMI atas dugaan melakukan tindakan pembohongan publik, terkait jenjang pendidikan.
Namun, berdasarkan data dalam berkas persyaratan calon yang dilampirkan JPMI ke Bawaslu, dua Calon Wakil Walikota, itu menyertakan jenjang pendidikan hanya lulusan SMA dalam kolom riwayat hidup yang diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Tangsel.
Ketika dikonfirmasi detakbanten.com, Ruhamaben memberikan saran kepada JPMI untuk melakukan pengecekan ke Technische Universiteit Delft Belanda.
"Harusnya ceknya ke TU Delft Belanda kali ya," ungkap Ruhamaben.
Sementara, tim pemenangan PKS, Mustopa saat dikonfirmasi detakbanten.com justru hanya memberikan klarifikasi dengan mengirimkan video saat Ruhamaben sosialisasi program dengan menggunakan bahasa Belanda.
Namun sayang, Ruhamaben dan timnya belum dapat memberikan alasan jelas terkait jenjang pendidikan yang ditulis dalam kolom riwayat hidup ke KPU hanya lulusan SMA seperti yang diadukan JPMI ke Bawaslu Tangsel.
Hingga berita ini dipublikasi, detakbanten.com belum mendapatkan respon dari Calon Wakil Walikota nomor urut 1, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Pasalnya, keponakan Prabowo Subianto itu turut serta dituding atas kebohongan publik soal jenjang pendidikan.