Di Kawal Petugas Berpakaian Preman, Surat Suara Pilkada Tangsel Tiba Di GOR Pondok Aren
detaktangsel.com PONDOK AREN--Ditengah berlangsungnya pelipatan surat suara Pilkada Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di Gedung Olah Raga (GOR) Kecamatan Pondok Aren, Selasa (24/11), Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat juga menerima logistik surat suara gelombang kedua.
Diangkut dengan menggunakan satu unit mobil boks berukuran sedang warna putih, pada pintu bagian belakang mobil boks, terdapat stiker bertuliskan 'Dokumen Negara' yang menandakan jika pintu pada mobil boks tersebut masih dalam keadaan di segel. Sekitar pukul 12,00, truk dengan nomor Polisi B 9143 ZZM ini pun tiba di GOR Pondok Aren.
"Ini logistik surat suara gelombang kedua. Jumlahnya 264, 357 lembar terdiri dari 133 boks," terang ketua KPU Tangsel, Muhamad Subhan.
Menurut Subhan, hingga saat ini total jumlah surat suara yang diterima KPU menjadi 470 boks. Subhan merincikan, logistik surat suara gelombang pertama yang diterima pihaknya pada Sabtu pekan lalu terdiri dari 337 boks. Dalam setiap boksnya, terdiri dari 2000 surat suara yang kesemuanya berjumlah 679.000 lembar.
"Jadi kalau ditotal mencapai 470 boks. Sehingga semuanya mencapai 943,357 lembar surat," tutur Subhan.
Subhan menambahkan, KPU juga menerima surat suara tambahan berjumlah 2000 lembar. Jumlah tersebut untuk antisipasi jika terjadi adanya kerusakan surat ataupun pemilihan ulang.
Diketahui, truk pengangkut logistik surat suara pilkada Tangsel berangkat menuju Tangsel pada Senin (23/11) kemarin. Dari tempat percetakan logistik surat suara yang belakangan diketahui digarap oleh PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk dan beralamat di jalan Raya Betro nomor 21, Sidoarjo, Jawa Timur,
Hal ini diungkapkan oleh Sudianto, sopir truk pengangkut logistik Pilkada Tangsel.
"Kita berangkat tempat percetakannya Senin kemarin sekitar pukul 4 sore," katanya di temui di Pondok Aren.
Pria yang mengaku tinggal di wilayah Porong, Sidoarjo ini menjelaskan, perjalanan membawa logistik pilkada berupa surat suara tidak mengalami kendala apapun. Meski begitu, Sudianto mengaku nyaman lantaran dikawal oleh petugas kepolisian berpakaian preman.
"Saya dikawal sama polisi, tapi berpakaian preman dan bersenjata lengkap," tandasnya.