Hal itu diutarakan Supriyadi, usai dirinya mengikuti rapat pleno rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPS-HP) yang digelar oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pondok Aren di gedung PGRI komplek perkantoran kecamatan setempat, Rabu (30/9).

Adanya indikasi pemilih ganda, diketahui Supriyadi berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan timnya terhadap nomor NIK sesuai yang ada di kartu penduduk Tangsel.

"Masih ada nomor-nomor NIK kartu penduduk yang terindikasi bukan warga Tangsel masuk dalam perbaikan DPS. Jumlah itu mencapai 18000 pemilih," ungkapnya.

Supriyadi mencontohkan bahwa NIK penduduk Tangsel dimulai dengan empat buah angka digit ditambah dua angka digit yang ada di depan empat angka digit tersebut. Seperti 3674. 03.

"Dua angka digit yang ada di depan empat angka digit tersebut menandakan kode kecamatan. Seperti 01 dari Serpong, 02 dari Serut dan 03 dari Pondok Aren," paparnya.

Untuk itu, Supriyadi berharap agar PPK Pondok Aren segera menyeleksi ulang adanya NIK kartu penduduk warga yang terindikasi bukan warga Tangsel tetapi masuk DPS.

"Ya, PPK harus melakukan seleksi ulang sebelum masuk pleno tingkat Tangsel," tandasnya.

Ketua Pokja Data PPK Pondok Aren, Suryadi mengatakan pihaknya mengaku bakal melakukan seleksi terhadap adanya DPS yang terindikasi di wilayah Kecamatan Pondok Aren. Bahkan, dirinya optimis bahwa sebelum penetapan pleno tingkat Tangsel yang akan dilakukan 2 Oktober esok, perbaikan tersebut sudah bisa diatasi.

"Kita sudah lakukan perbaikan-perbaikan terhadap DPS di kelurahan-kelurahan yang ada di Pondok Aren. Salah satunya dengan melakukan pengecekan terhadap warga yang sudah meninggal, dibawah umur maupun pindah domisili. Hasilnya Alhmadulillah, ada penurunan jumlah DPS yang terindikasi ganda," singkat Suryadi.

Hasil rekapitulasi perbaikan DPS yang dilakukan oleh PPK Pondok Aren, sebanyak 199139 DPS yakni 99268 DPS laki-laki dan 99871 pemilih perempuan. Jumlah DPS tersebut berasal dari 11 kelurahan yang ada di Kecamatan Pondok Aren.