Puso, 351 Hektar Sawah di Banten
detaktangsel.com - SERANG, Areal pertanian di Banten mengalami puso atau gagal panen seluas 351 hektar terhitung sejak periode 24 Januari 2014. Tanaman padi yang terkena puso ini terjadi akibat musibah banjir yang melanda sejumlah daerah di Banten.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, areal pertanian itu tersebar di Kabupaten Tangerang seluas 144 hektar dari luas sawah terkena banjir 1.784 hektar. Sedangkan di Kabupaten Lebak yang mengalami puso 207 hektar dari total 649 hektar.
Mengatasi areal sawah yang terkena puso ini, ia mengatakan, Pemprov Banten telah menyiapkan cadangan benih daerah (CBD) untuk mengurangi angka gagal panen atau puso di Banten akibat banjir. Cadangan benih yang disiapkan hanya untuk sekitar 100 hektar. Sementara luas sawah terkena puso akibat banjir di Banten sekitar 351 hektar
"Kebijakan pemerintah pusat untuk memberi bantuan mengingat cadangan benih daerah dan cadangan benih nasional di Banten hanya untuk sekitar 100 hektar," katanya, Senin (10/2).
Berdasarkan pendataan POPT dan PPL, menurut Agus, jumlah areal tanaman padi yang terendam banjir di wilayah Banten sekitar 7.090 hektar. Rata-rata umur tanaman baru satu sampai 90 hari setelah tanam.
Agus menyebutkan pula bahwa sekitar 55 ribu meter persegi luas persemaian padi yang terkena banjir di Kabupaten Serang. Makanya, diyakini dampak banjir terhadap tanaman padi di Banten tidak akan berpengaruh terhadap kerawanan pangan atau pengurangan produksi. Sebab, jumlah areal sawah yang terkena dampak banjir pada 2014, lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. Dengan kata lain, masih di bawah satu persen dari angka tanam padi di Banten seluas 413.656 hektar. Sedangkan di Banten hanya 7.090 hektar yang terkena banjir.
"Anomali iklim tahun ini tidak begitu luas dampaknya di Banten. Tidak seperti di daerah lain , di mana luas sawah yang terendam itu di atas 10 ribu hektar. Bahkan, banjir yang terjadi di Banten tidak separah di daerah Pantura, Jawa Tengah, yang dijadikan lumbung padi nasional," katanya. (gan)