"Kalau SD yang rusak berat sudah tidak ada lagi di Kota Serang. Sementara yang rusak ringan tinggal 28 sekolah," kata Bachraeni Senin (4/11).

   Dikatakan Bachraeni, kerusakan ringan pada sekolah ditandai bila keursakan yang terjadi hanya berkisar 40 persen ke bawah dari sarana dan prasarana sekolah tersebut. Sementara kerusakan berat jika kerusakan di sekolah mencapai 60 persen ke atas. Karena tidak ada kerusakan berat, maka pihaknya hanya berfokus pada perbaikan pada kerusakan ringan.

"Kita terus berupaya memperbaiki kerusakan-kerusakan berat di sekolah dan menargetkan tidak ada sekolah rusak berat lagi di tahun 2014," katanya. 

    Bachraeni menjelaskan bahwa kerusakan ringan pada sekolah bisa terjadi akibat usia sekolah. Sebagaimana lazimnya sebuah benda, ia akan lapuk dimakan usia,karena itu secara alamiah akan mengalami kerusakan.

Hingga saat ini, sat-satunya sekolah yang rusak berat di Kota Serang adalah SDN Cijawa di Warung Pojok.
  

Selain SDN Cijawa, SDN Lopang Domba juga merupakan sekolah yang saat ini rusak. Kepala SDN Lopang Domba Munawaroh mengatakan ada 12 ruang yang rusak parah, dan 9 di antaranya dipakai untuk belajar siswa. Sementara ruang lain, seperti ruang guru dan kepala sekolah, hanya rusak ringan.

Kerusakan yang terjadi di bagian langit-langit, karena eternit yang dipakai mulai rusak dan pecah. Dijelaskan Munawaroh, kerusakan pada flapon ruang kelas dan sejumlah ruang lain itu sudah terjadi sejak tahun 2012 lalu. Untuk meminimalisasi kerusakan dan menghindari bahaya, pihaknya berinisiatif menurunkan flapon-flapon yang sudah rusak itu agar tidak menimpa siswa.

"Kerusakan ini sudah terjadi sejak saya pindah ke sini tahun 2012," tandasnya. (new).