Persiapan pameran yang memakan waktu sejak 2010 ini melibatkanDon Hasman,, fotografer senior dan 15 pameris dari KMF Kalacitra.

Suku Tengger terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Uniknya suku Tengger memiliki beberapa ritual adat yang menjadi kearifan budaya lokal sekaligus menjadi wisata budaya, seperti Pujan, Melasti, Piodalan, Entas-entas, Unan-unan, dan Karo. Di mana banyak dikenal yaitu Yadya Kasada.

Pameran yang berlangsung sampai tanggal 12 Maret 2014 di Aula Student Center UIN, Ciputat, ini adalah yang kedua kalinya dipamerkan. Sedangkan pertama dipamerkan di Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA), Agustus 2013 lalu.

"Harapan kami selaku fotografer, masyarakat luas bisa mencontoh bahwa moderenitas bukan berarti harus menghilangkan budaya lokal. Justru butuh penjagaan ekstra" ujar Andi Latif, salah satu pameris yang mengikuti Ekspedisi Suku Tengger.

Suku yang konon namanya berasal dari mitologi percintaan Roro Anteng dan Joko Seger ini memiliki pluralisme yang tinggi. Di mana terlihat beberapa masjid, gereja, pura, dan kuil yang berdiri berdampingan dalam satu kawasan. (sah)