Kegiatan Festival Sungai Tahang (FST) dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Provinsi Banten Bidang Kemasyarakatan M. Agus Setiawan AW, dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang Ahmad Taufik didampingi Sekretaris Dinas (Sekdis) DLHK Budi Khunaedi dan Camat Kosambi Dadang Sudrajat.

Acara tersebut berlangsung khidmat saat dilakukan do'a bersama lintas agama yang dipimpin oleh Ahmad Amarulloh (Rektor UMT) mewakili umat Islam, Gede Arjana (asal Pura Kertajaya) mewakili umat Hindu, serta Pendeta Junadi (asal Gereja Bethel Indonesia) mewakili umat Kristiani.

"Do'a adalah bentuk syukur dan kekuatan dalam mencapai cita. Sementara, cinta adalah wujud kasih sayang. Dan, kemurnian alam adalah keinginan luhur menjaga dan merawat alam. Makanya, tema hari ini, Do'a, Cinta dan Kemurnian Alam," tutur penggagas Festival Sungai Tahang Ade Yunus.

Ade yang juga Ketua _Banksasuci Foundation_ berharap, kegiatan Festival Sungai Tahang (FST) bukan hanya sekadar ceremonial belaka. Namun, sebagai langkah awal dalam mewujudkan sungai bersih dan kembali sebagai pusat peradaban.

"Hari ini, kami juga launching riverfront edu center green belt PIK 2, bahwa pelestarian sungai kita mulai dengan edukasi. Kami juga menyerahkan Penghargaan Banksasuci Award kepada mitra Pentahelix Banksasuci," ungkapnya.

Sementara itu, pihak PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP) sebagai perusahaan dibawah App Sinarmas mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh Banksasuci sebagai lembaga pencinta lingkungan.

"Sudah menjadi komitmen kami untuk menjaga kelestarian lingkungan, terutama sungai sebagai sumber kehidupan," ungkap Head of Sustainability Kholisul Fatikhin.

Kholisul menambahkan, pihaknya sudah menanam mangrove di pesisir pantai Kabupaten Tangerang sebanyak 150.000 batang dan di bantaran Sungai Cisadane 3.000 batang. "Bukti komitmen kami dalam pelestarian lingkungan,". imbuhnya lagi.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Managemen Green Belt PIK 2 Ruth Tamzil mengungkapkan rasa bersyukurnya, bahwa kegiatan pertamakalinya tersebut terlaksana dengan lancar.
"Sungai Tahang dulu lebarnya hanya 6 Meter. Setelah kami normalisasi, kini lebarnya 26 meter dan kita lakukan penataan serta beautivikasi sepanjang 3,4 kilometer. Ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam Menata Ruang Terbuka Hijau seluas 30 Hektar dan Pelestarian Lingkungan di kawasan PIK ini," terang Ruth Tamzil.

Ruth berharap, kolaborasi dan kolabor-aksi antara Green Belt PIK 2 dengan Banksasuci Foundation dapat terus bersinergi dalam pelestarian lingkungan hidup khususnya di kawasan PIK 2.

Menurutnya, pihaknya sudah lima tahun lalu mendengar Banksasuci dan Ia merasa seperti mimpi bisa berkolaborasi dalam gelaran Festival Sungai Tahang yang begitu apik dan berkesan. "Tentunya, kami akan terus menjaga sinergi ini, karena memiliki visi yang sama, yakni terwujudnya sungai yang bersih dan sebagai pusat peradaban," pungkas Ruth.