Budayakan Batik: Budidaya Ikan Bersih, Aman Pangan dengan Probiotik di Kabupaten Tangerang
Detaktangsel.com, KAB TANGERANG - Budidaya ikan menjadi sektor utama dalam industri perikanan Indonesia, termasuk di Kabupaten Tangerang. Namun, kesadaran akan keamanan pangan dan kelestarian lingkungan dalam budidaya ikan semakin meningkat. Dalam menghadapi tantangan tersebut, program inovatif "Budayakan Batik" diusulkan sebagai solusi untuk meningkatkan budidaya ikan bersih, aman pangan dengan penggunaan probiotik.
Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang bermanfaat bagi kesehatan ikan dan lingkungan perairan. Studi oleh Mohapatra et al. (2019) menunjukkan bahwa penggunaan probiotik dalam budidaya ikan dapat meningkatkan pertumbuhan ikan, sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko penyakit. Dengan probiotik, penggunaan antibiotik dan bahan kimia berbahaya dapat dikurangi, sehingga mempromosikan budidaya ikan yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Data menunjukkan bahwa jumlah perikanan di Kabupaten Tangerang mencapai total 41.946,25 ton dengan budidaya 20.915,58 ton (ikan tawar) dan perikanan tangkap 21.030,67 ton (ikan laut). Kabupaten Tangerang telah mengadopsi kebijakan dan peraturan terkait budidaya ikan bersih dan aman pangan, seperti Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP).
Kebaruan inovasi program "Budayakan Batik" terletak pada pendekatan holistik dan berkelanjutan dalam mengelola budidaya ikan. Penggunaan probiotik sebagai pengganti antibiotik konvensional menunjukkan kemajuan dalam mempromosikan budidaya ikan yang berkelanjutan. Pendekatan pencegahan penyakit dibandingkan pengobatan juga menjadi fokus utama, dengan probiotik membantu menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen dalam kolam budidaya.
Selain memberikan manfaat bagi kesehatan ikan, penggunaan probiotik juga memiliki dampak positif pada kualitas lingkungan perairan. Probiotik membantu dalam penguraian limbah organik dan memperbaiki kualitas air di sekitar kolam budidaya. Dengan demikian, program ini berkontribusi pada pengelolaan yang berkelanjutan dan menjaga kelestarian lingkungan perairan.
Rancang bangun inovasi "Budayakan Batik" mencakup pemilihan dan identifikasi strain probiotik yang sesuai, pengembangan formulasi probiotik, dan evaluasi efektivitas penggunaannya. Keberlanjutan pasokan probiotik dan dampak lingkungan serta ekonomi juga menjadi perhatian dalam rancang bangun ini.
Bupati Kabupaten Tangerang menyatakan, "Program 'Budayakan Batik' adalah langkah maju dalam meningkatkan budidaya ikan yang bersih, aman pangan, dan ramah lingkungan. Diharapkan program inovatif ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar."
Dengan "Budayakan Batik," Kabupaten Tangerang menegaskan komitmennya untuk mengembangkan budidaya ikan yang berkelanjutan dan mendukung keamanan pangan serta kelestarian lingkungan perairan. (Rls)