Pemerintah Siapkan 6000 Rumah Untuk Buruh
detaktangsel.com CIPUTAT--Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan buruh di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dalam waktu dekat dipastikan bakal memiliki rumah idaman. Pasalnya, Pemerintah telah menyiapkan 6000 rumah susun sederhana milik (Rusunami) yang saat ini baru saja dilakukan ground breaking tanda dimulainya pembangunan Rusunami tersebut yang berlokasi di kawasan Serua, Kecamatan Ciputat, Kamis (27/4).
Ground breaking tanda dimulainya pembangunan Rusunami dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), sejumlah mentri, Gubernur Banten dan Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany.
Presiden Jokowi mengatakan, setelah selesai proses pembangun Rusunami tersebut, maka prioritas utamanya diperuntukan bagi para pekerja berpenghasilan rendah. Presiden juga berharap keberadaan Rusunami ini kedepannya bisa tepat sasaran yakni untuk para pekerja.
"Jangan sampai nanti setelah jadi, yang membeli dan memiliki rusunami ini bukan orang yang pekerja," katanya.
Jokowi menjelaskan, Rusunami seharga Rp293 juta per unit ini, para pekerja harus membayar uang muka sebesar Rp,2,9 juta. Sementara cicilan yang harus dibayar pemilik per bulan sebesar Rp1,2 juta.
"Mudah-mudahan pekerja sanggup membayar cicilan untuk rusunami ini," harap Jokowi.
Senada dengan Presiden Jokowi, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Cabang Kota Tangsel Taufiq Machdum mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi adanya Rusunami bagi buruh yang ada di Tangsel. Taufiq juga mengaku akan mengawasi proses kepemilikan Rusunami ini agar tepat sasaran terutama untuk para buruh.
"Kalau untuk masalah pembayaran uang muka, mereka (buruh) harus memiliki kartu tanda anggota (KTA), terutama mereka yang berasal dari Tangsel. Kita juga akan mengawasi supaya buruh dapat memiliki rusunami ini," kata pria yang bekerja disalah satu pabrik sepatu di kawasan Pondok Jagung, Serpong ini.
Lanjut Taufik, jika anggota serikat pekerja yang bernaung dibawah KSPSI tidak bisa mendapatkan Rusunami ini, pihaknya akan membicarakan masalah tersebut kepada Kementrian Perumahan Rakyat. Meski begitu, Taufik mengaku optimis semua anggota mendapatkan Rusunami tersebut.
"Saya yakin, pemerintah akan memberikan yang terbaik bagi buruh di Kota Tangsel untuk mendapatkan rumah yang diinginkan," imbuhnya.
Sementara itu, Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin para buruh yang tergabung dalam KSPSI tidak bisa memiliki Rusunami yang disediakan pemerintah di Kota Tangsel ini.
"Kita tidak mau kejadian seperti di Jakarta, kita ingin buruh di Tangsel bisa memiliki rusunami disini," ujarnya.
Ia juga yakin jika para buruh bakal sanggup membayar cicilan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Apalagi, dengan pendapatan yang diperoleh buruh saat ini sekira Rp,3,2 perbulan. Penghasilan tersebut, bisa bertambah menjadi Rp3,8 juta jika pekerja lembur di perusahaan-perusahaan tempat buruh bekerja.
"Saya yakin sanggup, karena mereka kan bisa kerja lembur untuk menambah cicilan setiap bulannya," tuturnya