Dalam acara tersebut, Ernie 4.0 memamerkan kemampuannya dengan fokus pada menulis novel seni bela diri secara real-time, serta menciptakan poster iklan dan video. Meskipun ini adalah langkah penting dalam perkembangan chatbot AI, respons terhadap peluncuran Ernie 4.0 tampaknya kurang mendapat sorotan yang diharapkan.

Salah satu analis, Lu Yanxia, menganggap bahwa Ernie 4.0 tidak mendapatkan perhatian utama yang diharapkan, terutama jika dibandingkan dengan versi sebelumnya. Dampaknya terlihat pada penurunan saham Baidu di Hong Kong sebesar 1,32% dalam perdagangan pagi setelah pengumuman peluncuran Ernie 4.0, padahal pada saat yang sama, Indeks Hang Seng mengalami kenaikan sebesar 0,7%.

"Kita seharusnya melihat peningkatan yang signifikan ketika Ernie 4.0 digunakan secara praktis, namun peningkatan yang konkret belum terlihat dengan jelas," kata Lu Yanxia.

Meskipun demikian, Baidu tetap bertekad untuk bersaing dengan dominasi ChatGPT yang dimiliki oleh OpenAI. Baidu, yang merupakan mesin pencari terbesar di China, telah menjadi garda terdepan dalam pengembangan chatbot yang ditenagai oleh Ernie. Mereka sebelumnya meluncurkan chatbot yang diberi nama Ernie Bot pada bulan Maret. Namun, investor merasa kecewa karena yang ditampilkan hanya demonstrasi pra-rekaman, bukan implementasi praktis yang signifikan.

Dengan langkah ini, Baidu berusaha memposisikan diri sebagai pemain utama dalam industri chatbot AI, yang terus berkembang dan menjadi bagian integral dari banyak aspek kehidupan sehari-hari, termasuk dalam penulisan, periklanan, dan komunikasi. (Aip)