Ketika ditanya lagi setelah dipanggil oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Rabu 15 Juli 2020 sore, Muhamad masih enggan membocorkan siapa duetnya dan hanya menegaskan, bahwa dirinya akan memberikan kejutan dalam waktu dekat.

“Bukannya belum fix, tapi nanti saja, tanggung. Pastinya saya akan memberikan kejutan dalam waktu dekat,” singkatnya, dikediamannya, Rabu malam (15/7/2020).

Ditanya soal itu, Analis politik dari kajian politik nasional (KPN) Adib Miftahul menilai, bahwa Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel itu setidaknya sudah memainkan pola bargaining position politik. Daya tawar itu dimunculkan Muhamad, karena merasa banyak diperebutkan oleh partai politik.

"Soal konstelasi politik Tangsel saat ini, arah dukungan parpol banyak ke figur Muhamad. Jadi Muhamad membuat dirinya jadi magnet politik. Itu bisa dilihat dari tarik ulur komunikasi antar parpol untuk calon yang diusung," ujar Adib, Kamis (16/7/2020)

Dosen Fisip UNIS itu juga menilai, Muhamad mempunyai modal dengan jaringan akar rumput yang militan dan birokrasi, sehingga wajar saja jika dia yang nantinya mendapat rekomendasi dari PDIP.

Akan tetapi Adib mengingatkan, bahwa saat ini baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah, khususnya di Tangsel, Gerindra sama sekali belum memberikan sinyal apa-apa perihal koalisi partai pada Pilkada Tangsel, dan pengusungan pasangan calon.

“Oke misalkan PDIP merekomendasikan Muhamad, maka timbul pertanyaan bagaimana dengan Gerindra, apa kabarnya?. Hingga saat ini Gerindra belum memberi sinyal terkait koalisi, apalagi soal pasangan calon,” pungkasnya. (HW)