Airin dan Bang Ben Tes Urine Narkoba
detaktangsel.com CIPUTAT - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangsel lakukan tes urine Walikota Airin Rachmi Diany dan Wakil Walikota Benyamin Davnie di Kantor Pusat Pemerintahan Kota Tangsel (KP2TS) Ciputat, Senin (18/1). Sayangnya, dari puluhan PNS yang di tes urine BNN mengklaim tidak ada yang positif narkoba.
Tes urine secara mendadak ini juga diikuti sejumlah kepala SKPD. Pantauan di lokasi, Airin melakukan tes urine di dalam ruangannya. Dengan didampingi dua orang petugas BNN, Airin dengan suka rela mengikuti tes tersebut. Diawali membawa tabung kecil penampung urine dan petugas mempersilahkan itu untuk masuk toilet.
Kemudian dia melihat sendiri alat tes buatan Amerika itu bekerja. Kemudian petugas BNN langsung memasukan alat cek narkoba itu ke dalam urine milik Airin. Setelah menunggu beberapa menit, urine Airin dipastikan negatif dari penggunaan narkoba atau sejenisnya.
"Negatif hasilnya, ini sudah dipastikan," ungkap Kasie Pencegahan Rehabilitasi dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Tangsel Sony Gunawan sembari memperlihatkan hasil tes urine.
Menurutnya, tes urine yang digelar selepas apel itu sebanyak 50 pejabat. Padahal, tes urine tersebut dilakukan secara mendadak tanpa ada koordinasi terlebih dulu. "Jadi ini kan ada seminar bagi pejabat. Sebelum mereka masuk ke dalam ruangan seminar, harus ikut tes urine dulu. Semuanya juga bersih dari narkoba," katanya.
Sementara Walikota Airin Rachmi Diany mengatakan, aksi tes urine ini dilakukan rutin bukan kali ini saja. Sehingga bisa dipastikan kalau seluruh pejabat dilingkup Pemkot Tangsel bebas dari narkoba ataupun minuman keras (miras). "Kami bisa memastikan kalau pembangunan di Tangsel bisa terlaksana tanpa ternodai narkoba," ujarnya.
Ditambahkan Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie, tes urine ini dilakukan untuk memberikan contoh kepada pegawai lingkup pemkot untuk tidak menjadi penguna narkotika.
"Tes urine ini dilakukanberkala. Setiap tiga bulan sekali," ucapnya.
Kata diam tes urine ini akan dilakukan secara berkala kepada 2.000 pegawai di Tangsel diluar dari pengajar dan tenaga medis. "Secara bergiliran kita akan lakukan tes urine untuk mereka," pungkasnya.