'Bang Pletok', Minuman Khas Tangsel yang Menyehatkan
Detaktangsel.com BISNIS - Tentu anda pernah mendengar minuman bir pletok. Mungkin bagi anda yang belum mengetahui minuman khas Betawi ini akan beranggapan bahwa bir pletok mengandung alkohol, layaknya bir pada umumnya. Namun, perlu diketahui, minuman yang memiliki sejarah panjang dalam eksistensinya sebagai minuman tradisional ini, sama sekali tidak megandung alkohol.
Pada zaman kolonial Belanda, kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dilakukan para petinggi dan tentara Belanda, serta masyarakat pribumi yang ikut-ikutan. Sementara itu, masyarakat Betawi yang mayoritas beragama Islam enggan mengonsumsi bir karena haram. Kemudian masyarakat Betawi berinisiatif membuat bir non alkohol, yang hingga kini dikenal sebagai bir pletok.
Bir pletok sendiri terbuat dari campuran berbagai rempah-rempah, di antaranya yaitu jahe, daun pandan wangi, serai dan akar-akaran. Agar warnanya lebih menarik, masyarakat Betawi menggunakan bahan tambahan, yakni kayu secang, yang akan memberikan warna merah bila diseduh dengan air panas. Dengan berbahan rempah-rempah itulah bir pletok memiliki banyak khasiat bagi kesehatan.
Bicara soal minuman khas Betawi yang satu ini, Kota Tangerang Selatan punya branding bir pletok tersendiri, yakni 'Bang Pletok'. Branding 'Bang Pletok' pertamakali diperkenalkan oleh seorang tokoh Betawi Tangsel, Djaini Bin Mursin, atau yang akrab disapa Bang Djay.
Bang Djay tergerak untuk membuat branding tersebut lantaran ingin melestarikan sekaligus memperkenalkan minuman Khas Betawi tersebut di Kota Tangerang Selatan. "Aye bikin bir pletok dengan merek Bang Pletok supaya minuman ini kagak punah. Dengan adanya Bang Pletok ini, bir ala Betawi ini bisa terus berkembang ketimbang minuman dari luar," jelas pria yang identik dengan pakaian pangsinya, Senin (16/3/2015).
Ketika ditanya tentang arti di balik brand Bang Pletok, Bang Djay menjelaskan, "Pletok sendiri mengandung beberapa filosofi. Pertama, bir pletok yang dimasukan ke dalam bambu, kemudian tempatnya ditutup dan dituangkan, hingga menimbulkan bunyi 'pletok'. Versi kedua, taruh di teko berbahan aluminium, dicampur es, nah, terus dikocok dan bunyilah 'pletok'. Sementara versi ketiga, ada buah secang, buahnya kalau tua warnanya hitam, dibuang bijinya dan dipukul sehingga menjadi bir pletok. Ini murni dari rempah-rempah," terangnya.
Selain itu, lanjut Bang Djay, Bang Pletok juga punya banyak manfaat bagi kesehatan, di antaranya melancarkan peredaran darah dan pencernaan, mencegah masuk angin, menghilangkan pegal-pegal, dan menambah nafsu makan. "Minuman ini sangat bermanfaat bagi kesehatan, karena tidak mengandung bahan pengawet. Tapi kalau ditanya, apakah bir pletok memabukan, aye jawab 'minuman ini bikin mabuk kepayang'," kelakarnya.
Bang Djay menjelaskan, saat ini 'Bang Pletok' hadir di beberapa restoran dan rumah makan Betawi di Tangsel. "Bang Pletok bisa ditemukan di Rumah Makan Betawi Gabus Pucung Jalan Raya Ciater – BSD, Gallery Oleh Oleh Khas Tangsel Kp.Anggrek di Jalan Raya Buaran Gardu Viktor, dan Gallery UMKM Pamulang 2," jelasnya.
Kemudian, Bang Djay menambahkan, kebijakan Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang mendukung IKM & UMKM sangat dirasakan olehnya serta rekan pelaku bisnis mikro lainnya. "Aye sangat terbantu dengan peran Disperindag dan Dinkop Tangsel. Selain itu, dukungan dari Koperasi Usaha Mandiri, Asosiasi Pengusaha dan Pengrajin Industri Kreatif (APPIK), Asosiasi Industri Kreatif dan pelaku Usaha (ASIPA), serta Komunitas Pebisnis (KOPI) Tangsel, membuat aye semakin percaya diri membangun usaha ini," ungkap pria berkumis tebal ini.