Mau Tau Kenapa Anak-anak Tidak Boleh Minum Kopi? Ini Alasannya

Mau Tau Kenapa Anak-anak Tidak Boleh Minum Kopi? Ini Alasannya

detaktangsel.com LIFESTYLE - Dari banyak nya anak sudah pasti meniru kebiasaan orangtuanya. Baik dari dalam cara berbicara, kesukaan olahraga, sampai kebiasaan makan dan minum.

Tetapi sebagaian orangtua, ada satu kebiasaan yang seharusnya tidak dilakukan oleh anak-anak di usia yang belum cukup, seperti minum kopi dan minuman kafein lainnya.

"Bagi anak-anak, ada banyak dampak efek kesehatan dari kafein," Cakap ahli endokrinologi anak dari Roy Kim, MD dikutip dari kompas.com.

American Academy of Child and Adolescent Psychiatry berkata kini tidak ada kadar kafein yang aman untuk anak yang di bawah 12 tahun, tetapi semua anak berusia 18 tahun kebawah harus menghindari minuman berenergi.

Hal inilah yang harus anda tahu tentang anak-anak dan kafein, dari manfaatnya, dari beberapa amannya, dan usia berapa anak-anak boleh mengkonsumsi kafein.

Kenapa kafein itu buruk bagi anak-anak

Meski orang-orang dari segala usia sensitif dari efek kafein, beberapa banyak orang dewasa yang sehat dapat menerima dalam kehidupan sehari-harinya. Tetapi anak-anak itu lebih sensitif terhadap efek kafein.

Mengenai ini karna otak nya belum sepenuhnya berkembang dan mereka juga belum mempunyai kebijakan dan pengendalian diri untuk mengenal kapan mereka sudah pantas mengonsumsi kafein terlalu banyak.

Hasilnya anak-anak dan remaja bisa jadi mengalami efek samping yang buruk ini lah akibat minum kopi, apalagi mereka terlalu banyak mengonsumsi kafein:

•Aritmia (irama jantung tidak normal).

•Kecemasan.

• Dehidrasi.

• Diare.

• Sakit kepala.

• Tekanan darah tinggi.

• Kemurungan.

• Kegelisahan atau kecemasan.

• Kejang.

• Gangguan tidur.

• Tremor.

• Sakit perut.

Perlu anda ketahui, kopi itu bukan satu-satunya sumber kafein yang di konsumsi anak-anak.

Seorang penelitian menemukan hingga 73% anak-anak Amerika usia 2 sampai 11 tahun mengkonsumsi kafein hingga setiap hari, dan setengahnya beras dari soda.

Kopi dan minuman energi ( sudah menjadi populer di kawasan anak-anak di awal tahun 2000an dan semakin meningkat kepopulerannya) dan juga salah satu
Aspeknya.

Kafein juga ditemukan dalam makanan dan minuman contoh nya, seperti teh, coklat panas, permen karet, dan permen mint.

Dan seterusnya, jika kafein susah dihindari,
Apa saja yang harus kita berhati-hati soal mengkonsumsi kafein pada anak-anak?

1. Mengganggu tidur

Kalau anda pernah mendengar orang mengatakan mereka tidak minum kopi di sore hari, kemungkinan itu mereka sulit tidur sesudah minum kafein.

Gejalanya yaitu kesulitan tidur, selalu terbangun, dan waktu tidur lebih pendek secara keseluruhan.

Gangguan tidur bersangkutan dengan semua masalah kesehatan pada anak-anak dan orang dewasa, akibat kafein sangat beresiko bagi remaja yang dalam masa pertumbuhan.

Peneliti mengatakan otak yang sedang berkembang bisa sangat sensitif terhadap efek kafein selama masa dewasa dan menyebabkan peredaran kelelahan kronis dan ketergantungan kafein.

"Gangguan tidur dikenali sebagai sumber banyak masalah terhadap perkembangan anak, tergolong hal-hal seperti rendahnya meregangkan perhatian dan rendah kewaspadaan di sekolah,"cakap dokter pengobatan tidur Lauren Goldman,MD.

"Hal ini dapat juga menyebabkan penyakit seperti sakit kepala, dan bisa mengubah nafsu makan dan tingkat insulin anak-anak, dapat menyebabkan masalah kesehatan."

Kafein kemungkinan menawarkan cara jangka yang pendek terhadap tingkatan energi yang rendah, tetapi ketika tubuh kita sudah kehabisan energi terus menerus, dan kurang tidur dapat menyebabkan:

• Meningkatnya frekuensi kecelakaan dan cedera mobil.

• Kesulitan fokus di sekolah atau di tempat kerja.

• Performa kognitif yang lebih rendah di sekolah.

• Prestasi akademik yang lebih rendah.

• Keterampilan sosial menurun.

• Disregulasi emosional.

• Konflik antarpribadi.

• Memburuknya masalah kesehatan.

2. Masalah kesehatan mental

Kafein mendorong sistem saraf pusat, membuat kita merasa lebih semangat dan banyak perhatian. Tetapi kalau terlalu banyak kafein bisa menyebabkan dampak buruk dan anak-anak juga sangat sensitif pada efek kafein yang dapat menimbulkan kecemasan.

Peneliti menunjukkan mengonsumsi kafein dengan jumlah tinggi (seperti minuman berenergi) berhubungan dengan tingkat stres, depresi, dan kecemasan yang lebih tinggi kepada anak-anak

Diketahui bahwa kafein keterlibatan terhadap masalah tidur semakin parah dan banyak masalah kesehatan mental.

"Tidur dan kesehatan berjalan bersamaan," cakap Dr. Goldman. "Ketika anda tidak bisa tidur dengan nyenyak, kesehatan mental dan keberhasilan anda secara keseluruhan akan menurun.

Apabila kesehatan mental menurun, hal ini akan mendapatkan dampak pada tidur karna bisa membuat anda sulit tidur atau mengantuk dan lelah di siang hari."

3. Membuat ketagihan

Mereka yang sudah terbiasa minum kopi tahu tidak akan mudah hentikan kebiasaan itu. Pada asalnya, kafein adalah stimulasi yang sulit di hilangkan. Pada saat kita berhenti ngopi, mungkin kita mengalami rasa gemetar, gampang tersinggung, dan sakit kepala.

"Kafein yaitu stimulasi, dan mempunyai beberapa sifat adiktif,"Dr. Kim memperjelaskan. "Pada orang yang terbiasa ngopi, tidak minum kopi dapat menimbulkan ketagihan, dan itu bukan hal yang baik jika terjadi pada anak-anak."

4. Sering mengandung gula

Produk kafein yang di pasarkan ke kalangan muda, seperti soda, minuman energi, dan berbagai-bagai kopi kemasan, kopi kemasan mengandung banyak gula. Dan gula yang berkaitan dengan macam-macam masalah kesehatan.

"Minuman kafein sudah pasti mengandung gula, jadi penggunaan berhubungan langsung dengan tingkat berat badan dan obesitas," Dr. Kim memberitahu. Gula juga berhubungan dengan risiko lebih tinggi terhadap:

• Resistensi insulin.

• Pradiabetes.

• Diabetes tipe 2.

 

5. Sering kali tidak terdeteksi dalam minuman energi

Minuman berenergi, khususnya, sudah menjadi perhatian banyak orang tua karna minuman tersebut penuh dengan gula dan diketahui juga mengandung jumlah kafein yang lumayan sangat tinggi, jauh di batas harian yang di sarankan.

Regulator biasanya tidak mengatur dari jumlah kafein yang sudah terkandung dalam minuman berenergi, berarti kita tidak lagi pernah bisa 100% pasti tentang jumlah kafein yang tercatat pada label minuman tersebut.

Ada beberapa peneliti menyebutkan satu kaleng minuman energi saja, dapat mengandung banyak kafein seperti anda minum enam kaleng Coke.

Perangkaan ini menjadi sangat mengkhawatirkan ketika kita memperhitungkan bahwa anak-anak sampai keseringan hanya minum satu kaleng dalam sewaktu.

Yang lebih penting lagi: Didalam penelitian klinis acak di tahun 2022 yang mengaitkan 26 anak-anak dan remaja, para peneliti juga menemukan mengkonsumsi minuman berenergi dapat menyebabkan peningkatan ekstrasistol supraventrikular(detak jantung menjadi cepat dan tidak teratur).

Dari hasil tersebut menunjukkan terdapat dosis kafein yang tinggi, terutama kepada anak-anak menyebabkan penyakit jantung yang suda ada dari awal, sangat berbahaya dan mengancam jiwa.

Mau tau Berapa batas usia minum kafein, dan berapa banyak?

Inilah kenyataannya, tidak ada jumlah kafein yang benar-benar aman unutk anak yang berusia 12 tahun ke bawah.

Pedoman pediatric menyarankan remaja sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 100 miligram kafein sehari, yang sama seperti satu cangkir kopi atau dua kaleng soda. Maksudnya, minuman yang berenergi harus di hindari sama siapapun yang berusia 18 tahun kebawah.

Jika mau meningkatkan energi anak adalah tujuan terutama di balik memproduksi kafein, ada alat lain yang lebih sehat untuk mempertimbangkan.

Mengenai istirahat dan pemulihan, tidur yaitu solusi terbaik. American Academy of Sleep Medicine menyarakan durasi tidur berdasarkan usia:

• Anak usia 3 hingga 5 tahun harus tidur 10 hingga 13 jam setiap hari (termasuk tidur siang).

• Anak usia 6 hingga 12 tahun harus tidur sembilan hingga 12 jam setiap hari.

• Remaja berusia 13 hingga 18 tahun harus tidur delapan hingga 10 jam setiap hari.

• Orang dewasa harus tidur tujuh jam atau lebih setiap hari.

Mencukupi kebutuhan tidur adalah cara yang jauh lebih sehat dari membiarkan diri kita terjaga dengan kafein.

Penulis: Brian Reino Putra Siahaan

Go to top

Copyright © 2013  Detak Group. All rights reserved.

Support by pamulang online