Wooow Ruhut Berulah Lagi........
JAKARTA – Inilah isu gres yang mencuat dari kalangan Partai Demokrat. Konon, partai yang ‘disusui’ Presiden Susilo Bambang Yudohoyono ini makin gregetan terhadap perilaku Ruhut Sitompul. Woooow....., ada apa lagi nih, Bang Poltak?
Detaktangsel.com dapat bocoran dari hasil blusukan di markas Fraksi Partai Demokrat di Gedung DPR RI, Jakarta, Sabtu (14/12). Disebut-sebut si Poltak ‘Raja’ Minyak yang nama aslinya Ruhut Sitompul itu ‘pongah’ dan punya perilaku sangat merugikan citra Partai Demokrat.
Apa ya? Terbukti, ungkapannya selalu menimbulkan konflik. Ujung-ujungnya Partai Demokrat kena getah akibat perilaku Ruhut.
Kali terakhir dikabarkan, beberapa waktu lalu, pernyataan Ruhut bernada rasisme sangat menyinggung Boni Hargens. Sontak pengamat politik UI ini marah karena disebut Boni berwarna warna kulit hitam dan disamakan dengan warna lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur.
Boni sudah melaporkan Ruhut ke Kepolisian Daerah Metro Jaya dengan tuduhan perbuatan yang tidak menyenangkan. Ia juga melayangkan laporan ke Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat agar mengeluarkan rekomendasi pergantian antarwaktu bagi Ruhut, politikus Demokrat itu.
Konflik keduanya terjadi di tengah diskusi politik pada sebuah televisi swasta. Boni hadir sebagai pengamat politik. Sedangkan Ruhut melalui sambungan telepon berposisi sebagai juru bicara Partai Demokrat.
Bocoran yang diperoleh detaktangsel.com antara lain memaparkan bahwa sejumlah petinggi Demokrat membahas perilaku Ruhut tersebut. Pasalnya, citra Demokrat makin jeblok menjelang Pemilu 2014. Ditambah lagi ulah Ruhut sedemikian rupa. Otomatis petinggi-petinggi Demokrat akan mengambil tindakan terhadap Ruhut. Hanya sanksi apa yang akan dijatuhkan kepada Ruhut, itu yang masih dalam pembahasan.
Ya, bisa jadi, isu yang beredar di markas Fraksi Partai Demokrat adalah Ruhut akan dijatuhi sanksi keras. Misalnya, dilarang tampil bicara di acara apa pun. Meski dinilai sanksi itu bersifat pelarangan, bagi Ruhut cukup berat. Karena itulah Ruhut dalam rangka melakukan pencitraan.
Ketua Harian Partai Demokrat Syariefudin Hasan mengatakan, partainya tak akan memanggil dan memeriksa Ruhut. Karea tak ada sesuatu yang perlu dan mendesak bagi Demokrat untuk menyelesaikan konflik kadernya tersebut.
Berdasarkan data yang diperoleh detangsel.com dari berbagai sumber tercatat sejumlah masalah yang mencoreng nama Demokrat gara-gara celotehan Ruhut.
Pada 1 Februari 2008, beberapa media memberitakan Ruhut memiliki hubungan dengan seorang perempuan bernama Diana Lupita alias Diana Leovita. Ruhut dianggap melakukan perselingkuhan dengan wanita yang telah bersuami dan memiliki anak.
Dalam Pemilu 2009 misalnya, Ruhut sebagai koordinator tim sukses Susilo Bambang Yudhoyono-Budiono melontarkan pernyataan kontroversial dalam sebuah debat tim sukses. Hadir juga sebagai pembicara pada saat itu, Fuad Bawazier mewakili tim sukses Jusuf Kalla-Wiranto dan Permadi, tim sukses Megawati-Prabowo.
Pada kesempatan itu Ruhut melontarkan pernyataan bahwa "Arab tidak pernah membantu Indonesia". Hal ini menimbulkan kecaman dan reaksi keras dari berbagai elemen masyarakat, khususnya kalangan keturunan Arab dan juga dari kalangan Islam. Lalu, 3 Juni 2009, Front Pembela Islam (FPI), sebuah organisasi Islam, menyatakan akan menangkap Ruhut Sitompul atas pernyataanya yang telah menyinggung etnis Arab, bila Kepolisian Indonesia tidak menanggapi permintaan Forum Keturunan Arab Indonesia (FOKARI) yang sebelumnya juga sudah meminta polisi untuk menangkap Ruhut.
Atas kejadian ini, Ruhut mendapatkan teguran dari Demokrat, dan kemudian dengan secara pribadi dan atas nama Partai Demokrat menyatakan maaf atas pernyataannya tersebut. Kasus ini tidak berlanjut hingga ke jenjang pengadilan. (ded)