Aksi demo ini sebagai perwujudan rasa kecewa mereka terhadap Walikota Tangerang H Arief R Wismansyah. Pasalnya, kinerja walikota tidak baik.
Fajar dado (24), kordinator lapangan, menyikapi kinerja walikota sekarang hanya mementingkan kroni-kroninya. Karena yang dia menggunakan politik balas budi dan balas dendam. Indikasi itu menguat menyusul kebijakan mutasi para pejabat Pemkot Tangerang.

"Walikota menglaim mutasi pejabat di lingkungan pemkot untuk penyegaran. Kalau memang itu yang dilakukan, seharusnya walikota melihat dari kinerja para pejabat sebelumnya," ujarnya sembari menambahkan, bukan pilihannya yang mengatasnamakan Tim sukses.
Pengunjuk rasa mengusung tiga tuntutan yaitu pertama, audit tagihan yang mengelembung di RS Sari Asih dan RS Ar-Rahmah Kota Tangerang. Kedua, usut tuntas 30 proyek yang mangkrak di Kota Tangerang. Ketiga, mutasi pejabat yang dilakukan Arief jangan berdasarkan dendam politik semata dan jangan ada dinasti format baru.
Pola ini akan meruntuhkan kota Tangerang.

"Kami berharap Arief lebih bijaksana dalam mengambil keputusan," katanya.

Terkait para karyawan PDAM Tirta Benteng yang di-PHK, ia mengatakan, sampai detik ini belum ada kejelasan yang pasti dari pemerintah. (des)