Semarak Lebaran Anak Yatim, YPTB Tangsel Santuni 100 Yatim
detaktangsel.com CIPUTAT--Lebaran anak yatim yang diperingati setiap 10 Muharram, menjadi event umum yang dilakukan umat muslim dengan menggelar berbagai kegiatan keagamaan hingga pemberian santunan kepada anak yatim.
Momen yang ada pada event 10 Muharram tersebut, juga dilakukan oleh Yayasan Peduli Tali Bangsa (YPTB) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dengan membagi-bagikan doorprize dan santunan kepada 100 anak yatim yang berasal dari kawasan Ciputat dan sekitarnya.
Ketua Penyelenggara Semarak Lebaran Anak Yatim, Ruslan Abdulgani mengatakan, pemberian doorprize dan santunan merupakan apresiasi YPTB Kota Tangsel kepada para anak yatim yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun.
"Ini merupakan apresiasi untuk anak yatim. Karena sejatinya, mereka juga kan tanggung jawab kita bersama untuk selalu memperhatikan semua kebutuhannya," ungkap Ruslan usai pemberian santunan di Ruko Griya Aviva, Jalan Menjangan Raya, Sawah Baru, Ciputat, Minggu (23/9/2018).
Ruslan jelaskan, pihaknya juga tak hanya memberikan bantuan santunan kepada anak yatim, dalam meningkatkan kompetensi, para anak yatim dibantu mengikuti pelatihan keterampilan mulai dari pelatihan komputer dan berbagai keterampilan lainnya.
"Untuk meningkatkan kompetensi mereka, kita tanyakan soal keterampilan yang ingin mereka miliki. Seperti pelatihan komputer, mereka kita dampingi. Dan ini terus kita lakukan untuk bekal mereka dewasa nanti," terang Ruslan.
Menurutnya, dalam meningkatkan kompetensi, penting diberikan kepada anak yatim. Karena dari sini, para anak yatim akan mandiri serta dapat bermanfaat untuk lingkungan masing-masing.
"Pendampingan pelatihan dilakukan mulai dari anak yatim usia pendidikan SMP hingga SMA. Hingga mau masuk perguruan tinggi, kami tetap membantu. Kami ingin mereka bermanfaat dilingkungan masing-masing," paparnya.
Kepala YPTB Kota Tangsel Muhammad Basri menambahkan, pemberian doorprize dan santunan, diharapkan jadi motivasi tersendiri lantaran hidup yang dijalani para anak yatim, berbeda dengan kehidupan anak-anak pada umumnya yang memiliki pendamping hidup lengkap ditengah-tengah keluarga.
"Jadi kita ingin anak-anak yatim ini tidak merasa sendiri. Boleh jadi mereka tidak punya orang tua, tapi ada kami sebagai pengganti, dan akan mendampingi baik dari segi pendidikan formal maupun informalnya agar dewasa nanti, bisa membawa kebaikan kepada sesama," tandasnya.