Pastikan KBM Berjalan Baik, Komisi lV DPRD Tangsel Sidak Gedung SDN 01 Bambu Apus
detaktangsel.com PAMULANG--Komisi lV DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan Sidak (Inspeksi mendadak) ke gedung SD Negeri 01 Bambu Apus, Pamulang, yang temboknya jebol dihantam truk pengangkut tanah proyek pembangunan jalan tol Serpong - Cinere yang tergelincir pada Minggu (13/1/2019) malam lalu.
Sidak yang dilakukan Wakil Ketua Komisi lV DPRD Tangsel, Tarmizi, untuk memastikan bila proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut berjalan dengan baik pasca dihantam truk tanah yang tergelincir itu.
Dalam Sidak itu, Tarmizi didampingi penjaga sekolah, Tantowi, langsung menuju ruang kelas Vl A dan ruang laboratorium sekolah yang masih terlihat berantakan. Sementara sejumlah pekerja, sibuk memasang batu bata untuk perbaikan tembok gedung sekolah yang rusak tersebut.
Menurut Tarmizi, insiden tergelincirnya truk tanah yang menimpa tembok gedung sekolah, tentu akan mengganggu jalannya proses KBM jika tidak ditangani dengan cepat. Apalagi dengan kondisi ruang kelas yang dalam keadaan rusak tersebut, Tarmizi menilai butuh waktu lama untuk proses perbaikannya.
"Kalau saya tanya tadi ke pekerja yang melakukan perbaikan, kalau barangnya lancar, sebulan juga selesai dan maksimal dua bulan selesai. Ini kan dapat mengganggu proses KBM," kata Tarmizi di lokasi Sidak, Kamis (17/1/2019).
Tarmizi kemukakan, agar insiden tergelincirnya truk tidak terulang kembali, pihaknya meminta pengelola proyek pembangunan jalan tol agar mengawasi dengan cermat semua armadanya yang melintas disamping gedung SDN 01 Bambu Apus maupun di jalan-jalan raya yang ada di Tangsel terutama yang dilalui truk proyek jalan tol.
"Apalagi saat ini musim hujan, kami berharap pengawasan terhadap truk lebih diperketat lagi. Laik atau tidak truk itu melintasi jalan yang menanjak dalam kondisi cuaca yang tidak baik, ini untuk antisipasi kejadian serupa tidak terulang lagi," imbuhnya.
Meski tidak menimbulkan korban, Tarmizi mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Hal ini lantaran tergelincirnya truk, terjadi pada malam hari sehingga hanya sebatas gedung dan fasilitas sekolah yang rusak.
"Kami tidak bisa membayangkan kalau kejadian ini terjadi siang hari. Kalau bisa sih, waktu operasional truk-truk tanah mulai malam hingga pagi," tandasnya.
Sementara itu, Marsiah, salah satu guru SDN 01 Bambu Apus mengaku was-was akibat adanya insiden truk tergelincir yang menimpa tembok ruang kelas Vl A dengan 32 siswa tersebut. Dia pun meminta agar pada saat jam belajar berlangsung, tidak ada lalulalang truk tanah yang beroperasi.
"Itu kan kendaraannya besar-besar. Kita selalu was-was, takut kejadian seperti kemarin. Karena kan banyak anak-anak. Kita minta itu aja, tolong ketika jam belajar tidak ada lalulalang mobil proyek. Sangat mengganggu, getarannya pun terasa," ungkapnya.