Kaum Disabilitas Dibantu dengan Aplikasi
detaktangsel.com SERPONG-Kurangnya fasilitas yang menunjang kaum disabilitas untuk beraktivitas, membuat Technofest Universitas Mutimedia Nusantara (UMN) mengadakan kompetisi User Interface (UI) / User Experience (UX) Design dengan tema Help The Disability.
Saat ini peserta yang lolos ke babak final melakukan presentasi ide masing-masing pada Rabu (4/10)/2017, di depan para juri. Penjurian dilaksanakan di Lecturer Hall, UMN dengan disaksikan oleh peserta lain dan pengunjung yang menyempatkan diri untuk hadir.
"Tema ini diambil dari tema besar Technofest yaitu Together We Stand With Technology dengan tagline Cacth The Technology, kita berharap kaum muda punya karya dengan teknologi bisa nangkap kaum difabel, gak cuma yang normal," ujar Wakil Ketua Technofest 3, Thomas Nugroho Kurniawan disela acara.
Kompetisi ini diikuti oleh lebih dari 20 kelompok peserta dari berbagai daerah. Di antaranya, Jakarta, Bandung dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Kelompok mengumpulkan proposal terlebih dahulu tentang bagaimana cara menolong kaum difabel menggunakan teknologi. "Mereka juga akan berusaha untuk memberikan desain terbaik yang bisa membantu para penyandang disabilitas," ujar Ketua Acara Technofest 3, Erikson Finarto.
Proposal kemudian diseleksi terlebih dahulu, sebelum masuk ke babak final. Akhirnya, terpilih sembilan kelompok yang proposalnya layak dan lolos ke babak final.
Saat final setiap peserta harus melalukan presentasi langsung, serta demo aplikasi yang sudah dibuat secara langsung di depan tiga orang juri Johan Setiawan, S.Kom., M.M., M.B.A, Abdullah Andi Koro, S.Kom, M.Kom dan Auzi Asfarian, S.Komp, M.Kom. Kemudian, juri langsung memberikan penilaian serta tanggapan dari presentasi peserta.
Berbagai macam ide muncul dari setiap kelompok peserta, solusi yang ditawarkan berbeda. Ada transportasi, ada juga bantuan kecil seperti menyebrang jalan. Penolong dan yang butuh bantuan semua bisa diakses melalui sebuah aplikasi.
Panitia Technofest akan mengumpulkan hasil presentasi sebagai data dan bukti portofolio peserta. "Kelanjutan keputusan realisasi ada di tangan mereka (peserta -red)," ujar Thomas.