Kawasan Keranggan Berpotensi menjadi Lahan Kritis di Tangsel
detaktangsel.com, SETU - Dua rumah di Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi titik lokasi longsor. Kali ini, tanah bercampur material akar pohon bambu, menerjang rumah warga milik Nani dan Maulana di RT 10/04 Kampung Keranggan.
Akibat terjangan longsoran tanah bercampur material rumpun akar pohon bambu yang terjadi pada Selasa (18/5/2021) pukul 07,30 WIB itu, para penghuni rumah pun terpaksa diungsikan.
Menanggapi wilayahnya kembali menjadi salahsatu titik longsor, Lurah Keranggan Agus Muhdi mengatakan, terdapat lima titik di wilayah dengan 7 RW di Keranggan itu, rawan terjadi bencana longsor. Kelima titik itu yakni RW 1, RW 2, RW 3, RW 4 dan RW 5.
"Kalau kita lihat di Keranggan secara umum, yang paling rawan yah, itu di wilayah RW 1, RW 5 juga ada, dan RW 4," kata Agus dikonfirmasi wartawan melalui selulernya, Selasa (18/5/2021).
Diakui Agus, wilayah Keranggan terdapat banyak tebing yang dahulunya banyak galian tanah. Seiring waktu, dari bekas galian itu kini didirikan rumah-rumah warga.
"Makanya efeknya sekarang. Kalau hujan kebagian longsor, kalau kemarau kebagian kering," ungkap Agus.
Agus melanjutkan, walaupun wilayahnya kerap dilanda longsor hingga kekeringan, pihaknya selalu berkordinasi dengan dinas Pekerjaan Umum (PU) Tangsel terkait tindaklanjut wilayah yang terkena dampak longsor tersebut.
"Selama ini terantisipasi semua. Tadi kita usulin bersurat ke Pemda untuk visum, nanti teknisnya di Dinas PU menindak lanjuti," terang Agus.
Pasca kejadian longsor di RT 10/04 itu, Agus juga telah melakukan inventarisir soal jumlah rumah yang terdampak longsor. Hasil inventarisir tersebut, para penghuni rumah selanjutnya diungsikan ke tempat yang lebih aman.
"Kita berkoordinasi dengan RT/RW agar tetap waspada kalau ada curah hujan tinggi. Minimal mereka yang dekat dengan kerawanan harus waspada dan jangan terlena enak tidur," tandasnya. (Dra)