Diduga, DN sengaja menabrakan dirinya ke kereta api yang saat itu tengah melaju dengan kecepatan sekira 30 kilometer per jam. Hal ini setelah seorang saksi di tempat kejadian perkara menyebutkan bila korban sebelumnya terlihat mondar-mandir dilokasi tersebut sambil mengendarai sepeda motor Yamaha Vega warna hitam. Kemudian, korban bersama sepeda motornya naik ke atas rel kereta api.

"Waktu itu korban saya teriakin, woy ngapain lu di atas rel. Tapi dia jalan terus sambil mengendarai motornya. Nah, pada jarak 50 meter motornya jatuh. Saya bersama penjaga perlintasan narik motornya dan saya geser ke luar rel,” ungkap Roy (56) dilokasi kejadian.

Akan tetapi, upaya Roy untuk menyelematkan korban tak membuahkan hasil. Peringatan tanda bahaya yang diucapkan Roy sama sekali tak dihiraukan, korban berlari diatas rel yang bertepatan pada saat itu, melintas kereta api dari stasiun Serpong menuju Rangkas Bitung. Akibatnya, korban tewas dengan kondisi tubuh hancur.

"Saya sama petugas gak sempat ngejar, kereta sudah lewat. Korban sudah ketabrak dan sempat keseret. Setelah kereta lewat, kami cari korban ternyata sudah tewas dengan kondisi tubuh sudah hancur,” ungkapnya.

Tak lama kemudian, tubuh korban pun dievakuasi menuju RSUD Kabupaten Tangerang. Tewasnya korban, juga meninggalkan duka mendalam lantaran di sekitaran pintu perlintasan kereta api, sejumlah warga yang mengaku keluarga korban terlihat menangis mendengar korban tewas.

Baca Juga : Polsek Tangerang Berhasil Gagalkan Tawuran Pelajar di Cikokol