Tanamkan Nilai Islam, Depag Adakan Diskusi Publik Radikalisme Agama
detaktangsel.com SERPONG - Depertemen Agama (Depag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar diskusi publik "Redikalisme Agama Antara Yang Sakral Dan Frofan" di Rumah Makan Telaga Seafood, Serpong, Tangsel, Kamis (30/7/2015).
Nara sumber Dr Media Zaenul Bahri dosen UIN Jakarta mengatakan implementasi nilai-nilai keislaman dalam ranah kebangsaan selalu menarik untuk dibicarakan. Dikalangan umat islam di negara-negara berpenduduk mayoritas muslim sejak tiga dasawarsa terakhir muncul tuntutan untuk kembali ke sistem politik yang lebih islami.
"Tradisi ke islaman tradisi perbedaan, jadi saya tidak bisa menyebut islam itu satu, karena adanya perbedaan tadi," katanya saat diwawancara wartawan, usai menggelar diskusi.
Ketua Prodi Magister KPI UIN Jakarta Dr Sihabudin Noor MA mengungkapkan walaupun umat islam di dunia mempunyai kesamaan pandangan dan kesatuan perasaan dalam agama, namun corak implementasi keagamaan di dalam kehidupan masyarakat, sebagaimana corak dan model dalam pengaturan hubungan antar masyarakat dan pengalaman kehidupan beragama.
"Implementasi nilai-nilai islam tidak dapat dilepaskan dari ruang dan waktu. Walaupun dalam era globalisasi komunikasi yang menyebabkan dunia serba terbuka dan mengandaikan adanya persepsi yang sama, namun sifat kekhasan berdasarkan ruang dan waktu tidak dapat diabaikan," terangnya.
Ketua FKUB Tangerang Selatan KH Ahmad Dahlan menegaskan implementasi nilai-nilai islam ke dalam wujud hubungan keislaman ke Indonesian menunjukkan keuniversalan nilai-nilai islam itu sendiri yang menjadi rahmat sekalian alam, disamping menunjukkan ciri khusus model islam asli Indonesia.
"Islam yang tumbuh dan berkembang dalam alam Indonesia, penanaman substansi islam di negara pancasila patut terus dilakukan baik diranah konstitusional lewat gerakan politik dan di parlemen maupun mewarnai kehidupan masyarakat sehari-hari," tandasnya.