Bimtek ini terkait dengan pelaporan sistem LAKIP terbaru berbasis aplikasi. Jika sebelumnya laporan kinerja dilaporkan secara manual, kini seluruh program yang sudah direncakan akan secara otomatis masuk ke dalam aplikasi bernama Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi dan Birokrasi (PMPFB).

Plt Kepala Inspektorat Rahmat Salam mengatakan pada bimtek ini diberikan tutorial penginputan rekap lakip ke dalam aplikasi yang sudah disiapkan. Sehingga tidak ada alasan untuk menunda dan terlambat memasukan rekap yang harus diperbaharui secara berkala. 

Sementara Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, untuk memaksimalkan bimtek ini seluruh Asn diminta untuk fokus. Sebab, jika ada kejadian fatal maka yang bertanggung jawab adalah orang yang menginput. Dengan memanfaatkan teknologi, pencapaian lakip dengan predikat B yang sebelumnya harus meningkat. ”Kalau bisa predikatnya jadi BB+ atau A. jadi manfaatkan bimtek ini, tingkatkan kualitas kerjanya,” ujarnya.

Airin berpesan agar seluruh staf pemerintahan bisa menjalin komunikasi yang baik dengan rekannya. Sehingga realisasi setiap kegiatan bisa dilakukan secara maksimal. ”Saya lihat, ada banyak pegawai yang bekerja di dua kegiatan yang berbeda dalam satu waktu. Ini bisa jadi outputnya tidak maksimal. Sehingga dapat memengaruhi lakipnya. Alangkah lebih baiknya melakukan komunikasi kepada staf lain, atau bagaimanapun caranya jangan sampai bentrok. Karena saya yakin hasilnya nggak maksimal,” pungkasnya.