Forum yang terbentuk dari berbagai organisasi sosial yakni, IZI, Forbest, FMMB, ACT, Rumah Dai, KKI, Sahabat Tangsel, Futar, Laskar Anggrek, BKPRMI, Ikadi, Fokuswanda dan Laznas ini merupakan bentuk solidaritas untuk membantu korban bencana alam.

Ketua Forum Bersama Tangsel (Forbest) Arief Wahyudi mengatakan, pembentukan forum ini dilatarbelakangi simpati masyarakat Tangsel atas peristiwa bencana alam di Indonesia.

"Mulai gempa bumi, banjir lumpur, tsunami hingga gunung meletus. Merenggut jiwa, harta, infrastruktur jalan jembatan bangunan hingga kegoncangan perilaku sosial. Untuk itu, kami mendorong gerak segenap anak bangsa untuk turut serta membantu," katanya pada Senin, (8/10).

Kata dia, aksi nyata yang diberikan FKT mulai pengumpulan dana, pengiriman logistik dan relawan seiring dengan reportase dari wilayah bencana.

" Mencermati dampak bencana demi bencana, aksi cepat tanggap sangat dibutuhkan untuk segera memakamkan korban wafat, mengobati yang luka, menyiapkan sarana prasarana darurat pengungsian, hingga hunian sementara," terangnya.

Menurutnya, korban bencana membutuhkan aksi cepat tanggap. Mereka membutuhkan bantuan untuk rekonstruksi, rehabilitasi serta membutuhkan bantuan sampai dapat kembali hidup normal. Selain itu, rekonstruksi dan rehabilitasi ini membutuhkan dana besar, kerja dan perhatian jangka panjang yang sering justru kurang populer. Apalagi ketika musibah lain menyusul datang yang menyita segenap perhatian bangsa.

"Kita berupaya agar energi bangsa dapat dikelola sebaik-baiknya dalam rangka menanggulangi dampak bencana," terangnya.