Bima Arya : Raden Saleh Sosok Humanis, Plural dan Berjejaring Luas
Detaktangsel.com, BOGOR - Haul Raden Saleh ke-146 (1299-1445) bersama Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya digelar di Area Makam Raden Saleh, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Minggu (24/9/2023). Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim bersama pimpinan Forkopimda hadir bersama warga memadati lokasi pemakaman.
Lantunan doa dan shalawat berkumandang. Habib Luthfi bin Yahya saat sambutannya mengingatkan keukhuwahan agar tidak mudah dipecah belah. Demokrasi Indonesia yang semakin luar biasa harus bisa meningkatkan kesadaran berbangsa, beragama dan bernegara sehingga akan melahirkan bela bangsa, membangun pertahanan dan ketahanan yang luar biasa.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Bogor menyampaikan terima kasih tidak hanya atas kehadiran Habib Luthfi bin Yahya, tetapi juga atas inisiatif, gagasan dan ikhtiarnya sehingga makam Raden Saleh menjadi lebih baik setelah direnovasi dan memberikan keberkahan. Dirinya menceritakan perjalanannya saat mengunjungi eropa pada bulan April, salah satunya Kota Dresden, Jerman menelusuri dan napak tilas perjalanan Raden Saleh yang sempat bermukim di Dresden selama 6 tahun sampai 1845.
"Banyak cerita-cerita yang luar biasa, salah satunya menengok Masjid Biru atau Blue Mosque yang di didirikan Raden Saleh, di mana di atas pintunya ditulis ‘Sembahlah Tuhan Muliakanlah Manusia’. Bisa dibayangkan saat itu di tengah komunitas warga yang tentunya mayoritas non muslim tetapi di bangun masjid biru," kata Bima Arya.
Hal tersebut menurut Bima Arya menggambarkan betapa Raden Saleh adalah sosok yang sangat humanis, pluralis dan memiliki jejaring yang sangat luas. Cerita Raden Saleh di Dresden adalah cerita tentang persahabatan, kemanusiaan, kebersamaan dalam keberagaman. “Kota Bogor Insya Allah akan selalu terinspirasi keteladanan Raden Saleh. Sekali lagi terima kasih kepada Habib Lutfi telah menjadikan tempat ini jauh lebih baik. Dan kita sedang membangun Graha Prawira Galeri Kota Bogor yang Insya Allah Desember selesai dan disitu kita akan abadikan legenda inspirasi Raden Saleh, tidak hanya lukisannya tetapi cerita keteladanan dari Raden Saleh,” jelasnya.
KH Mustofa Abdulah Bin Nuh menambahkan, berkumpulnya para jamaah dan semua pihak untuk memperingati acara tahunan atau haul dari seorang tokoh yang luar biasa, kekasih Allah yang mencapai tingkat kecintaan kepada Allah kemudian dilukiskan kecintaan dalam bahasa lukisan, yakni Raden Saleh. “Yang kita peringati adalah kematiannya bukan kelahiranya, karena dalam filosofi Islam yang dipandang penting dan bermakna adalah kematian, bukan kelahiran. Dari kematian ini seseorang akan terlihat, nilai kehidupan, karena dunia ini negeri ujian, darull bala, di sini kita diuji, maka kelahiran itu awal kita memasuki ujian dan meninggal adalah saat mengakhiri ujian,” kata Abah Toto sapaannya. (Rls)