Kelima perusahaan bus, yakni Damri, Agra Mas, Hiba, Primajasa dan Sinar Jaya. Penandatanganan ini merupakan satu tahapan upaya peningkatan pelayanan kepada seluruh pemadu moda dan moda transportasi darat yang beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta.

Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta, M Suriawan Wakan dalam sambutannya mengjelaskan tujuan dari penerapan SLA/SLG yakni untuk memberikan standarisasi pelayananan kepada pengguna jasa moda transportasi di bandara.

"Kami ingin semua moda transportasi yang beroperasi di Bandara Soekaro-Hatta, apa pun perusahaannya, memiliki standarisasi layanan mulai dari kondisi fisik kendaraan, fasilitas hingga pelayanan petugas di dalam bus," ungkapnya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Tangerang pada Senin (5/12/2016).

Ia meminta agar seluruh pengelola pemadu moda transportasi darat komitmen terhadap SLA/SLG yang telah ditandatangani sehingga dapat memberikan kepuasan terhadap pengguna jasa. Wakan pun berjanji akan memberikan sanksi tegas terhadap perusahaan yang tidak mengindahkan SLA/SLG ini.

"Kami tidak akan main-main. Kami akan evaluasi penerapan SLA/SLG ini secara periodik. Jika memang terbukti tidak dapat memenuhi standar yang telah disepakati, tentu akan ada konsekuensi," ucapnya.

Menurut Wakan penerapan SLA/SLG ini bukan lah hal yang baru di Bandara Soekarno-Hatta. Tahun 2013, Bandara Soetta telah menerapkan SLA/SLG pada seluruh perusahaan Taxi yang beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta.

Dalam kesempatan ini, juga turut diluncurkan 30 unit bus baru milik Damri dan 8 unit milik Hiba, yang dilengkapi berbagai fasilitas seperti wifi, TV, Video dan Karaoke. Hal ini yang tentunya akan semakin meningkatkan pelayanan pemadu moda transportasi bus di Bandara Soekarno-Hatta.