DPRD Tangsel Mulai Bahas APBD Murni 2021, Penanganan Covid Masuk Dalam Proyeksi Anggaran
detaktangsel.com SETU-DPRD Kota Tangsel mulai mempersiapkan pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Murni 2021. Meski diprediksi APBD Murni 2021 ini akan ada penurunan, namun DPRD tetap optimis penganggaran akan tetap stabil.
Persiapan pembahasan APBD Murni 2021 tersebut, dimulai dengan para anggota Badan Musyawarah (Bamus) melakukan rapat internal untuk menentukan jadwal mulainya pembahasan.
Ketua DPRD Kota Tangsel Abdul Rasyid mengatakan, saat ini Bamus DPRD Kota Tangsel baru menggelar rapat internal untuk menentukan rencana kapan akan dimulainya pembahasan APBD Murni 2020.
Politisi Partai Golkar ini mengatakan, sebelum pembahasan Raperda APBD, maka Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Tangsel terlebih dahulu akan membahas KUPA dan PPAS APBD Murni 2021.
"Tapi tentunya kita bahas KUPA dan PPAS terlebih dahulu. Setelah ini disepekati, baru kita masuk ke pembahasan Raperda APBD Murni 2021,” kata Ocil, sapaan Abdul Rasyid di DPRD Kota Tangsel, Senin (21/9/2020).
Ocil mengatakan, dalam penyusunan anggaran murni 2021 ini, ada tiga sektor khusus penanganan Covid-19 yang menjadi prioritas penyusnan anggaran tersebut. Yaitu, sektor kesehatan, sosial, dan sektor pembangunan ekonomi.
“Dalam pembahasan APBD Murni 2021 ini tentunya penanganan Covid-19 tetap dimasukan, karena sampai sekarang kita belum tahu kapan wabah ini berakhir. Dan dari penanganan Covid ini, ada tiga sektor prioritas yaitu sektor ekonomi, sosial, dan sektor kesehatan yang menjadi prioritas,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan adanya tiga sektor tersebut, maka Pemkot dalam melakukan penanganan Covid-19 akan lebih terukur lagi lantaran semuanya telah terancang dalam belanja anggaran daerah di tahun 2021.
Disinggung soal jumlah APBD Murni 2021 nanti, Ocil masih belum bisa menjelaskan. Sebab, rancangan KUPA dan PPAS saat ini belum diserahkan dari Tim Anggaran Pemeirntah Daerah (TAPD) kepada Banggar DPRD Kota Tangsel.
"Kalau itu kita belum tahu, kan belum diserahkan ke kami. Masih disusun oleh TAPD sampai nanti KUPA dan PPAS itu diserahkan, baru kita bisa lihat proyeksi anggaranya,” jelas Ocil.
Kendati demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa jumlah APBD murni 2021 ini akan megalami penurunan. Hal itu bisa terlihat pada jumlah APBD Perubahan yang hanya sampai pada Rp 3,4 trliun.
“Kita semua tahu ya, tidak hanya di Kota Tangsel, tetapi di daerah lain yang terkena wabagh Covid-19 APBD nya itu terkoreksi. Jadi memang dapat dipastikan akan turun. Tetapi kami tetap optimis, dengan total yang nanitnya akan disahkan akan bisa tetap membuat stabil,” terangnya.
Ocil pun berharap agar seluruh masyarakat Tangsel, agar terus patuh pada protokol kesehatan dan juga mentaati Peraturan Walikita (Perwal) tentang Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) yang kini tengah berjalan.
“Saya juga berharpa kita semua tetap patuh pada protokol kesehatan dan patuh terhadap PSBB, agar virus ini segera berkahir. Dan kita bisa kembali normal,” pungkasnya.