detak.co.id, Tangsel — Anggota Komisi lV DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Julham Firdaus, mendesak agar Pemkot segera mencari solusi penanganan sampah di TPA Cipeucang, Serpong.
Pasalnya, keberadaan sampah di TPA tersebut semakin hari nampak semakin menggunung pasca perjanjian kerjasama (PKS) pembuangan sampah ke Cilowong, Serang, di stop pada Desember 2023 lalu.
Menurut Julham, hingga saat ini Pemkot Tangsel belum menjalin komunikasi dengan wilayah lain mengenai perjanjian kerjasama (PKS) pembuangan sampah dari TPA Cipeucang yang selama ini menjadi sentra sampah masyarakat Tangsel.
“Harus ada solusi yang cepat dan langkah-langkah yang tepat. Harus ada percepatan, kita lihat payung hukumnya, kita lihat dasar-dasar PKS nya seperti apa,” kata Julham saat sidak di TPA Cipeucang, Kamis (18/4/2024).
Legislator asal partai Demokrat itu menegaskan, hal penting yang harus dilakukan saat ini soal penanganan sampah TPA Cipeucang, adalah tidak lagi melihat berapa lama PKS penanganan sampah dengan wilayah lain bisa berjalan.
“Mau kontrak setahun atau dua tahun, yang penting ada pembuangan. Jangan sampai dibiarkan begini. Sekarang tempat pembuangan tidak ada, sementara penimbunan tetap berjalan. Harus ada evaluasi khusus juga,” terang Julham.
Bahkan Julham bilang, adanya antrian truk pembawa sampah di Jalan Raya Serpong, butuh waktu satu jam untuk menumpahkan sampah-sampahnya di TPA Cipeucang.
Jika antrian armada sampah tersebut jumlahnya mencapai puluhan, tentunya akan dapat mengganggu aktifitas masyarakat umum yang ada di wilayah itu.
“Tadi saya lihat disana, dari tempat pembuangan saja setiap truk antri satu jam lamanya. Bayangkan saja, berapa puluh truk yang akan mengganggu aktifitas masyarakat umum di wilayah tersebut. Dan ini jadi potret kota yang tidak baik-baik saja,” ujarnya.
Julham menyebutkan, pembuangan sampah dari TPA Cipeucang ke wilayah lain yang sudah terkonfirmasi, sebaiknya tidak terhambat dengan masalah-masalah negosiasi administratif maupun negosiasi masalah nilai.
“Yang penting sampah tangani dulu, terus pembiayaan juga harus perioritas. Ini bicara kesehatan masyarakat, bicara potret kota, kita adalah kota modern. Harus dipercepat kerjasama pembuangannya,” pungkasnya. (Dra)