Soal Keimanan vs Duniawi, Belajarlah Dari Nabi Sulaiman AS
detaktangsel.comHIKMAH JUMAT - Keimanan dan ketaqwaan manusia kepada Allah SWT dipastikan dapat menangkal cobaan dan ujian dari Sang Maha Pencipta, yang sesungguhnya kelak keimanan dan ketaqwaan itu akan mendapatkan nikmat dariNya.
"Tidak ada manusia yang terbebas dari masalah, cobaan, dan ujian dari Allah SWT. Kadarnya cobaan, ujian mungkin kecil, sedang, dan mungkin besar serta sangat berat hingga manusia itu menjadi merasa tidak mampu menghadapinya, bahkan frustasi," ungkap seorang khotib di Masjid Mujahidin Pamulang, Jumat (26/9).
Dalam surat Al-Baqarah Allah SWT berfirman ; Dan ingatlah ketika Allah SWT menguji Ibrahim AS dengan berbagai ujian dari Allah SWT, dan Ibrahim pun lulus dari ujian itu dengan sangat baik, hingga Allah memberikan kepercayaan kepada Ibrahim AS menjadi pemimpin di dunia.
Nabi Ibrahim AS diuji Allah SWT untuk mengetahui seberapa kuat keimanan Ibrahim AS kepada Allah SWT. Karena keimanan Ibrahim AS, pernah diuji (diancam) akan dibakar oleh tokoh kafir quraisy Raja Namrud agar Ibrahim AS murtad dan menyembah berhala.
Bahkan Ibrahim AS juga pernah diusir dari tanah kelahirannya oleh musuh-musuhnya dan juga kaumnya.
Ibrahim AS juga diuji Allah SWT dengan tidak/belum memiliki keturanan hingga usia 80 tahun. Dan, ketika Allah SWT memberinya seorang anak bernama Ismail, namun akhirnya datang perintah Allah SWT kepada Ibrahim AS untuk membunuh (menyembelih) Ismail AS oleh tangannya sendiri.
Cobaan juga dialami Nabi Ayub AS yang menderita sakit seumur hidupnya. Namun, Nabi Ayub pun tetap beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
Sementara itu, Nabi Yusuf AS dengan ketampanannya juga diuji oleh Allah SWT hingga istri Raja pun sangat menginginkan kehangatannya.
Lalu, Nabi Sulaiman AS putra seorang Nabi dan juga seorang Raja yang juga akhirnya menjadi Nabi dan Raja sangat kaya raya di Yerussalam, bahkan satu-satunya manusia di bumi yang mampu berbicara dengan hewan.
Sulaiman AS dengan kekayaannya hingga Ratu Balqis (pemuja matahari) di Yaman pun merasa terpesona bahkan silau dengan kekayaan Sulaiman AS.
Melihat Ratu Bilqis yang juga kaya raya, namun bukan seorang muslimat, Nabi Sulaiman AS mengirim surat melalui utusannya. Dan saat khabar kedatangan Ratu Bilqis, Sulaiman AS menggelar rapat untuk menyambut kedatangan Sang Ratu, dengan sayembara untuk memindahkan Istana Ratu Bilqis di Yaman ke Yerussalam. Dan, Jin Ifrit sanggup mendatangkan (memindahkan) istana Ratu Bilqis di Yaman ke Yerussalam dalam tempo sekejap, sebelum hadirin berdiri dari duduknya.
Tiba-tiba, tantangan itu pun dijawab oleh ahli kitab yang juga merupakan pembesar-pembesar/pasukan Nabi Sulaiman, bahwa mampu mereka pun sanggup memindahkan Istana Ratu Bilqis sebelum manusia yang hadir dalam rapat itu berkedip mata.
Atas kejadian itu, Sulaiman AS berkata, ini adalah karunia dan kekuasaan Allah SWT, dan bukan karena Sulaiman.
Doa nabi Sulaiman yang diabadikan dalam Al-Quran surat An-Namal ayat 29.
"Rabbi Audzi'ni Ann Asskoro nikmati..."
Menjadi contoh doa bagi orang yang pandai bersyukur.