Pantauan di lokasi, puluhan warga Pamulang Barat tampak membawa joran pancing ke lokasi yang sebelumnya sudah disebar berbagai jenis ikan seperti mujair, Lele dan Gurame. Dilengkapi dengan membawa wadah ikan, mereka mulai memancing di proyek yang dibiarkan pihak kontraktor, tanpa diketahui kapan bakal dikerjakan kembali.

Tak hanya itu, warga juga membawa sejumlah kertas bernada protes. Beberapa tulisan, di antaranya 'Mancing Gratis', 'Berani Berbuat Berani Bertanggungjawab" dan 'Siapa Nih yang Tanggungjawab'. Aksi protes ini dilakukan warga hingga siang hari sehingga menarik perhatian pengguna jalan untuk menyaksikan.

"Kita kesal, karena gorong-gorong dibiarkan begitu aja sama kontraktornya," kata Mardawi, salah seorang warga saat ditemui di lokasi mancing.

Menurut Mardawi, mangkraknya proyek tersebut berawal dari terjadinya perselisihan antara pihak pemborong dengan para pekerja. Akibat mangkraknya proyek, warga sekitarpun merasa dirugikan.

"Kontraktornya nakal. Main jotos-jotosan sama kuli gara-gara upah yang diterima kuli enggak sesuai, jadinya para kuli ngambek. Akhirnya proyek pengerjaan drainase ditinggalin begitu aja," terangnya.

Mardawi berharap pemerintah daerah setempat melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (SDA) Kota Tangsel bisa mengambil langkah konkret.

"Ya secepatnya lah diselesaikan masalah ini, supaya ngak berlarut-larut, soalnya kita khawatir ada pengendara yang ngak tau jalan tiba-tiba ngusruk di drainase ini," harapnya.

Untuk diketahui, sesuai Keputusan Gubernur Banten Nomor: 761/ Kep. 1039-Huk/2011 Tanggal 8 Desember 2011, Jalan Surya Kencana di Pamulang merupakan kewenangan Pemprov Banten.