Gaya Hidup

Waktu yang Paling Dianjurkan untuk Santap Sahur

7
×

Waktu yang Paling Dianjurkan untuk Santap Sahur

Sebarkan artikel ini

detaktangsel.com Gaya Hidup – Salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika berpuasa, terutama di bulan Ramadhan, adalah makan sahur.

Sahur bukan sekadar mengisi energi sebelum berpuasa, tetapi juga mengandung banyak keberkahan, baik secara fisik maupun spiritual. Nabi menganjurkan umatnya untuk bangun dan makan di waktu sahur, meskipun saat itu adalah waktu yang paling nyaman untuk tidur.

Dalam Islam, keberkahan diartikan sebagai ziadatul khair wastimraruhu, yakni bertambahnya kebaikan secara terus-menerus. Itu berarti, sahur bukan hanya memberikan ketahanan fisik dalam menjalani puasa, tetapi juga membantu kita untuk tetap istiqamah dalam melakukan kebaikan.

Makna Sahur dan Waktu yang Dianjurkan
Kata sahur berasal dari bahasa Arab dengan akar kata sin, ha, dan ra, yang merujuk pada waktu sebelum fajar menyingsing. Dalam praktiknya, waktu sahur dimulai sekitar 30–40 menit sebelum Subuh, misalnya jika fajar tiba pukul 04:43 WIB, maka waktu sahur yang ideal adalah sekitar pukul 04:15 hingga 04:43 WIB.

Makan sahur pada waktu yang tepat memiliki banyak manfaat. Jika dilakukan terlalu awal, energi yang diperoleh mungkin tidak bertahan hingga Maghrib. Sebaliknya, jika sahur dilakukan mendekati waktu Subuh, tubuh dapat mengoptimalkan energi untuk menjalani puasa dengan lebih baik.

Dari sisi kesehatan, sahur yang dilakukan sekitar 40 menit sebelum Subuh dianggap ideal karena tidak terlalu panjang dari waktu berbuka dan cukup memberikan asupan energi yang dibutuhkan tubuh. Jika sahur dilakukan terlalu awal, risiko kelelahan, sakit kepala, atau dehidrasi bisa meningkat. Sebaliknya, jika dilakukan terlalu dekat dengan waktu Subuh secara tergesa-gesa, dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Sahur sebagai Sumber Kekuatan Spiritual dan Sejarahnya
Selain memberikan energi bagi tubuh, sahur juga menjadi kesempatan untuk menambah amalan ibadah lainnya, seperti membaca Al-Qur’an, salat sunnah, atau bersedekah. Keberkahan sahur bahkan terlihat dalam sejarah, seperti saat Perang Badar yang terjadi di bulan Ramadhan atau ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaan dalam bulan suci ini.

Sahur bukan hanya soal makanan, tetapi juga wujud mengikuti sunnah yang membawa banyak manfaat. Dengan memahami dan melaksanakan sahur sesuai ajaran Nabi, kita bisa lebih bersemangat dalam menjalani puasa serta memaksimalkan ibadah dan kebaikan di bulan yang penuh berkah ini. (Aip)