Scroll untuk baca Berita

Pasang Iklan, Advertorial dan Kirim Release, click here
CiputatTangsel

Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Tangsel, Pilar Sampaikan Komitmen Dukungan

×

Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Tangsel, Pilar Sampaikan Komitmen Dukungan

Sebarkan artikel ini

detaktangsel.com CIPUTAT – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai diuji coba di Tangerang Selatan (Tangsel). Uji coba makan bergizi gratis ini dilakukan di TK Negeri Pembina 1, Serua Ciputat, pada Kamis (05/12/2024).

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan komitmen dukungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan terkait program tersebut. Mulai dari kesiapan anggaran hingga infrastruktur penunjang dalam menyukseskan program makan bergizi gratis.

“Hari ini masih uji coba ya di TK Pembina 1 di Serua yang akan dilaksanakan di tahun 2025 itu di semua sekolah se-Tangsel. Jadi kami sedang menunggu juklak dan juknisnya, detailnya seperti apa, agar pemasangan anggaran dari APBD bisa tepat, dan tidak kurang,” ujarnya.

Target keseluruhan kata Pilar ada 235 ribu anak yang akan mendapatkan program makan bergizi gratis di Kota Tangerang Selatan.

Secara teknis, Pilar mencatat ada hal yang harus diperhatikan. Terutama, untuk memperhatikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan juga anak yang mengidap alergi terhadap makanan tertentu.

“Catatan yang saya sampaikan, tolong disiapkan untuk anak berkebutuhan khusus dan juga yang alergi. Misalkan ada yang tidak bisa makan ayam, tidak bisa makan nasi, nah, itu harus disiapkan juga treatmentnya,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di Tangerang Selatan dari Badan Gizi Nasional, Nindi Sabrina menjelaskan terkait unit pemenuhan gizi yang ada di Tangsel.

“Jadi unit pelayanan gizi ini sebenarnya nanti ada beberapa. Kami adalah unit pelayanan yang pertama yang terletak di Lengkong Wetan, jadi nanti setiap unit itu ada masing-masing ahli gizi. Nah, menunya nanti itu akan disesuaikan dengan ahli gizi tersebut dan disesuaikan dengan masing-masing anak,” jelasnya.

Terkait porsi, dirinya menjelaskan tentu akan berbeda antara anak-anak PAUD dengan SMA, dan kewenangan masing-masing unit pemenuhan gizi mempunyai radius maksimal 5 kilometer.

“Agar menghindari kebasian, jadi tidak bisa juga terlalu jauh sekolahnya. Kita bekerja sama dengan Kodim, sekolah mana yang terdekat dengan titik kita,” ucapnya.

Sementara yang dapat dicover di wilayah tersebut sebanyak 2.500-3.000 porsi untuk satu unit.

“Menu nya harus mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan sebagainya, ada buah, susu, ada sayurnya,” tutupnya.