Dibelakang pasangan yang dikenal dengan Rama - Shinta ini, ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menjadi satu-satunya partai pengusung dan pendukung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota tersebut.

Rama belum mau beberkan strategi untuk memenangkan Pilkada Tangsel 2024 ini. Menurutnya, yang namanya menang atau kalah itu biasanya di pergilirkan. Rama pun mengaku akan terus berjuang sesuai dengan cita-cita yang ada yaitu ingin membantu masyarakat Kota Tangsel.

"Apabila ada peluang kesempatan untuk membantu, maka kita akan berjuang sampai ujung perjuangan kita. Sampai Allah memutuskan siapa pemenangnya," kata Rama usai mengikuti undian nomor urut di KPU Kota Tangsel, Senin malam (23/9/2024).

Rama jelaskan, walaupun pasangan petahana pada Pilkada Tangsel 2024 ini didukung oleh koalisi gemuk, sementara dia dan pasangannya hanya didukung oleh PKS saja, baginya hal itu tidak menjadi masalah.

"Kalau kita belajar dari periode lalu, pak Ben itu dukungannya juga mungkin ngak terlalu banyak. Mungkin Golkar aja kali ya. Maka sekarang PKS belajar dari Golkar. PKS maju sendirian, mudah-mudahan kita yang memenangkan pertandingan," ungkap Rama.

Begitupun saat ditanya soal peluangnya di Pilkada Tangsel 2024 ini, pasangan yang peroleh nomor urut 2 ini pun menjelaskan bahwa, peluang untuk menang melawan petahana secara head to head masih terbuka lebar.

"Masih terbuka, terbuka lebar. Karena beliau (Benyamin - Pilar) belum 51 persen. Kan berarti perubahan lebih banyak," terang Rama.

Diketahui, Pilkada Tangsel yang digelar pada 19 Desember 2020 lalu, Rama kalah dari dua pasangan calon lainnya. Pada saat itu, Rama yang di plot sebagai calon wakil wali kota, berpasangan dengan Siti Nur Azizah yang menjadi calon wali kota, meraih 134.682 suara.

Disusul pasangan Muhamad - Rahayu Saraswati dengan perolehan 205.309 suara. Sementara pasangan Benyamin Davnie - Pilar Saga memperoleh 235.734 suara dan dinyatakan sebagai pemenang Pilkada serta di lantik menjadi wali kota dan wakil wali kota Tangsel.