Scroll untuk baca Berita

Pasang Iklan, Advertorial dan Kirim Release, click here
Daerah

Sekolah Dibangun Dekat SUTET, Bagaimana Dampaknya bagi Kesehatan Manusia

×

Sekolah Dibangun Dekat SUTET, Bagaimana Dampaknya bagi Kesehatan Manusia

Sebarkan artikel ini

KOTA TANGSEL, detak.co.id – Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) berkekuatan 500 kV dapat menyalurkan energi listrik dari pusat-pusat pembangkit yang jaraknya jauh menuju pusat-pusat beban. Namun, keberadaannya dapat membahayakan kesehatan seseorang.

Energi yang berada di sekitar SUTET adalah energi yang sangat panas, kering, dan bersifat destruktif. Para ilmuwan mengatakan, bahwa hunian yang berada di dekat SUTET tidak akan berkembang dengan baik.

Diketahui, SUTET terdiri atas konduktor yang direntangkan dari tiang ke tiang dan ditahan oleh isolator tertentu. Di sekitar jaringan SUTET terdapat medan magnet yang bergantung pada besaran arus yang mengalir pada penghantarnya.

Pada tahun 1979, ilmuwan Amerika Serikat bernama Werteimer dan Leeper melakukan sebuah penelitian yang menggambarkan hubungan kenaikan resiko kematian akibat kanker pada anak dengan jarak tempat tinggal yang berdekatan dengan SUTET. Hasilnya, keberadaan SUTET ini cukup berdampak pada perkembangan kankernya.

Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan SUTET dapat memengaruhi kondisi kesehatan seseorang. Gelombang tersebut merusak sistem tubuh seperti peredaran darah, reproduksi, saraf, kardiovaskuler, endokrin, psikologis, dan hipersensitivitas.

Hipersensivitas yang dimaksud dalam kondisi tersebut adalah hipersensitivitas elektromagnetik. Kondisi ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang semakin berkembang seiring dengan pembebanan lingkungan oleh medan elektromagnetik tertentu.

Tanda dan gejala hipersensitivitas elektromagnetik di antaranya sakit kepala, gangguan tidur, keletihan menahun, jantung berdebar-debar, rasa mual, dan gangguan pencernaan yang tidak jelas penyebabnya. Kemudian, beberapa orang juga merasakan gejala lain seperti gangguan konsentrasi, telinga berdengung, dan sensasi muka terbakar.

Pada beberapa kasus, hipersensitivitas elektromagnetik bahkan bisa memicu timbulnya gangguan kejiwaan berupa depresi. Namun, beberapa pihak masih menyangkal bahwa gejala tersebut disebabkan langsung oleh gelombang yang dipancarkan SUTET.

Memang cukup sulit membuktikan hubungan sebab akibat antara keberadaan SUTET dengan kesehatan masyarakat. Hal ini dikarenakan manusia tidak bisa dijadikan objek penelitian yang bersifat percobaan (eksperimental). Atau mungkin ada yang mau coba uji kesehatan?