Internasional

Rodrigo Duterte Hadiri Sidang Perdana di ICC

5
×

Rodrigo Duterte Hadiri Sidang Perdana di ICC

Sebarkan artikel ini

detaktangsel.com Kriminal – Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, menghadiri sidang perdananya di Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada Jumat (14/3). Namun, karena kelelahan setelah perjalanan panjang dari Filipina ke Belanda, ia diizinkan mengikuti persidangan melalui tautan video.

Hakim Ketua Iulia Motoc menyampaikan bahwa Duterte mengalami dampak dari perbedaan waktu yang cukup signifikan. “Ia mengalami perjalanan panjang dengan perbedaan waktu yang cukup besar,” ujar Motoc dalam persidangan.

Duterte, yang tampak mengenakan setelan jas biru dan dasi, terlihat lemah saat mengonfirmasi identitas dan usianya kepada pengadilan.

Ditahan Setibanya di Belanda
Duterte tiba di Belanda pada Rabu (12/3/2025) dengan penerbangan dari Manila. Setibanya di sana, ia langsung ditahan oleh otoritas ICC berdasarkan surat perintah penangkapan yang telah dikeluarkan sebelumnya. Ia kemudian dipindahkan ke fasilitas penahanan di pesisir Belanda, tidak jauh dari gedung ICC di Den Haag.

Tuduhan terhadap Duterte berkaitan dengan dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan selama “perang melawan narkoba” yang ia jalankan saat menjabat sebagai Presiden Filipina dari 2016 hingga 2022.

Jaksa penuntut menuduh bahwa ribuan orang, termasuk pengguna dan pengedar narkoba, menjadi korban eksekusi di luar hukum oleh regu pembunuh yang diduga dibentuk dan dipersenjatai atas perintah Duterte.

Proses Persidangan dan Kondisi Kesehatan Duterte
Dalam pesan video yang diunggah di media sosial sebelum sidang, Duterte mengakui bahwa ia bertanggung jawab atas tindakannya selama menjabat.

Sidang perdana ini berfokus pada pembacaan tuduhan yang diajukan kepadanya. Sesuai prosedur, Duterte tidak diharuskan menyatakan pengakuan bersalah atau tidak bersalah pada tahap ini.

Mantan Presiden Filipina itu didampingi penasihat hukum yang ditunjuk pengadilan, serta mantan Sekretaris Eksekutifnya, Salvador Medialdea. Selain membahas dakwaan, pengadilan juga akan menanyakan kondisi kesehatannya dan situasi di dalam tahanan.

Sebelumnya, Duterte mengungkapkan bahwa dirinya menderita berbagai penyakit, termasuk gangguan neuromuskular kronis, masalah punggung, migrain, serta kondisi yang dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah.

Keputusan Menyerahkan Diri dan Langkah Selanjutnya
Keputusan Duterte untuk menyerahkan diri ke ICC menjadi kemenangan besar bagi Kepala Jaksa Karim Khan.

Khan sendiri saat ini menghadapi tekanan dari Amerika Serikat setelah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Sidang berikutnya, yang dikenal sebagai “konfirmasi dakwaan”, diperkirakan akan digelar dalam beberapa bulan ke depan. Pada tahap ini, jaksa penuntut akan mempresentasikan sebagian bukti mereka, sementara hakim akan menentukan dakwaan mana yang dapat dilanjutkan ke persidangan penuh.

Jika kasus ini berlanjut, persidangan penuh baru dapat dimulai paling cepat pada awal 2026.