Gaya Hidup

Rahasia Orang Korea Jarang Pakai Deodoran Tapi Tak Bau Badan

10
×

Rahasia Orang Korea Jarang Pakai Deodoran Tapi Tak Bau Badan

Sebarkan artikel ini

detaktangsel.com Gaya Hidup – Pernah bertanya-tanya mengapa produk deodoran sulit ditemukan di Korea Selatan? Ternyata, bukan karena tren kecantikan atau gaya hidup minimalis, melainkan karena alasan biologis yang cukup unik.

Mayoritas masyarakat Korea Selatan memang secara alami jarang mengalami bau badan. Fakta ini bukan sekadar mitos—para ilmuwan menemukan bahwa hal ini berkaitan erat dengan genetik.

Studi ilmiah menunjukkan bahwa sebagian besar orang Korea memiliki varian gen ABCC11, yang membuat tubuh mereka tidak menghasilkan senyawa penyebab bau pada ketiak. Gen ini memengaruhi kelenjar apokrin, yang jika aktif, biasanya memicu bau saat bereaksi dengan bakteri di kulit.

Karena alasan genetik inilah, penggunaan deodoran di Korea Selatan tidak menjadi kebutuhan sehari-hari. Permintaan yang rendah membuat produk deodoran jarang ditemukan di rak-rak toko. Turis asing pun kerap kebingungan mencari deodoran di supermarket lokal.

Sebuah penelitian dari University of Bristol di Inggris mengungkap bahwa dari 6.495 responden, hanya sekitar dua persen yang memiliki gen ABCC11 varian “non-bau”. Mayoritas dari kelompok kecil ini justru berasal dari Asia Timur—terutama Korea Selatan dan Jepang.

Menariknya, tanda sederhana seseorang memiliki varian gen ini bisa dilihat dari jenis kotoran telinganya. Mereka yang tidak memproduksi bau badan umumnya memiliki kotoran telinga kering, bukan basah seperti kebanyakan orang.

Meski tak butuh deodoran, studi juga mencatat bahwa 78 persen orang yang secara genetik tak mengeluarkan bau badan tetap memakainya karena faktor sosial. Sebaliknya, ada pula orang yang membutuhkan deodoran namun enggan menggunakannya.

“Norma sosial punya pengaruh besar terhadap perilaku ini,” kata Prof. Ian Day, penulis studi tersebut. Ia menambahkan bahwa ini menjadi kontras yang menarik antara masyarakat Barat dan Asia Timur.

Dr. Santiago Rodriguez, peneliti lainnya, menyebut bahwa temuan ini bisa mendorong tren baru dalam personalisasi produk kebersihan berdasarkan genetika. “Jika seseorang tahu bahwa mereka tidak membutuhkan deodoran, mereka bisa menghindari paparan bahan kimia yang tak perlu,” jelasnya.***